HAMPIR seluruh negara di dunia merayakan tahun baru pada malam pergantian tanggal 31 Desember ke 1 Januari. Tahukah anda bagaimana sejarahnya?
Ternyata, penetapan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun hanya berasal dari satu akar budaya dunia yang kemudian diadaptasi oleh banyak negara di dunia.
Penetapan 1 Januari menjadi hari pertama awal tahun baru dimulai pada zaman Romawi. Tradisi ini diciptakan oleh Romulus, pendiri Roma pada abad ke-8 sebelum masehi.
BACA JUGA: Pandangan Ustaz Abdul Somad Mengenai Hukum Rayakan Tahun Baru Masehi
Awalnya, kalender Romawi hanya memiliki 10 bulan dan 304 hari. Setiap tahun baru dimulai pada vernal equinox. Namun raja Numa Pompilius menambahkan bulan Januarius dan Februarius ke dalam penanggalan tersebut.
Hanya saja, selama berabad-abad, perhitungan kalender ini ternyata tak selaras dengan matahari. Maka, pada pemerintahan Kaisar Julius Caesar,penanggalan tersebut dirubah. Dia pun berkonsultasi dan para astronom dan matematikawan terkemuka di masa itu. Setelah diperbaiki, Julies Caesar pun memperkenalkan kalender Julian -kalender yang selaras dengan matahari.
Kalender ini mirip dengan kalender Gregorian yang lebih modern dan sudah dipakai di sebagian besar negara di dunia sekarang ini.
Penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru ini dilakukan sebagai bagian dari reformasinya Caesar. Di tanggal ini juga ditandai sebagai hari di mana pejabat politik tertinggi terpilih di Roma mulai menjabat dan bekerja selama setahun.
Caesar membuat tanggal 1 Januari sebagai hari pertama awal tahun sebagai upaya untuk menghormati nama dewa yang sama dengan bulan tersebut, Janus. Janus sendiri adalah dewa yang memiliki dua muka sekaligus dewa permulaan di Romawi.
Kedua wajahnya ini melambangkan kemampuannya untuk melihat ke masa lalu dan dam masa depan. Di masa itu, orang-orang Romawi merayakan tahun baru dan hari raya dewa Janus dengan bertukar hadiah satu sama lain. Tak cuma itu, mereka juga menghias rumah mereka dengan cabang pohon laurel dan menghadiri pesta.
BACA JUGA: Muslim, Tak Rayakan Tahun Baru
Pada Abad pertengahan di Eropa, perayaan tahun baru dianggap sebagai hari penyembahan berhala, sehingga hari libur pun dipindahkan ke tanggal lain yang lebih religius, termasuk tanggal 25 Desember dan tanggal 25 Maret, Pesta kabar gembira.
Kemudian, Paus Gregorius XIII menetapkan kalender Gregorian pada tahun 1582. Di masa itu, hari awal tahun baru kembali dipulihkan dan ditetapkan tiap 1 Januari.
SUMBER: LIVE SCIENCE | HISTORY