UMAT muslim diperintahkan makan makanan yang halal. Makanan yang halal adalah makanan yang tidak ada larangan syar’i terhadapnya, dan juga halal dari cara mendapatkannya. Setelah syarat halal terpenuhi, maka yang harus diperhatikan selanjutnya adalah cara atau adab makan. Banyak kaum muslimin yang lalai soal adab makan, padahal hal ini sudah diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW jauh-jauh hari.
Namun jangan lupa, selain halal, memilih makanan juga harus dilihat dari nilai gizinya. Tidak perlu mahal, karena makanan yang murah pun banyak yang memiliki kandungan gizi.
Berikut adab makan yang sebaiknya dilakukan oleh kaum muslimin agar mendapatkan keberkahan:
1 Mencuci Tangan
Mencuci kedua tangan sebelum makan termasuk ke dalam adab makan. Meski terdengar sederhana, namun ini memiliki keutamaan dari sisi kesehatan.
Ribuan tahun lalu, Islam telah mengajarkan anjuran mencuci tangan lewat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Dari Aisyah radhiallahu anha berkata:
“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i)
BACA JUGA: 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-Paru
2 Duduk ketika Makan atau Minum
Adab makan selanjutnya yaitu duduk saat makan dan minum. Sebagian muslim masih dengan entengnya makan dan minum sambil berdiri. Padahal Rasulullah SAW sudah mencontohkan bagaimana cara makan dan minum yang baik.
Diriwayatkan Anas bin Malik, ia berkata: “Nabi Muhammad SAW sungguh telah melarang minum sambil berdiri,” (H.R. Muslim).
3 Membaca Basmalah dan Doa Sebelum Makan
Jangan lupa juga untuk berdoa sebelum makan atau minum karena termasuk adab makan. Sebelum minum, cukup membaca basmalah, namun jika ingin makan, sebaiknya dianjurkan menambahkan doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَناَ فِيْمَا رَزَقْتَنا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللهِ
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan dan lindungilah kami dari siksa neraka. Bismillah [atas nama Allah SWT].”
4 Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku berseliweran di nampan saat makan.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “Bismillah”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Dalam potongan hadits lain yang diriwayatkan dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu: “Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya.
Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua,” (HR. Abu Daud no. 3766).
5 Tidak Mencela Makanan
Tidak mencela makanan merupakan salah satu bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Adab makan ini sebagai bentuk realisasi dalam menjaga hubungan silaturahmi antar sesama manusia dan menghargai berkah dari Sang Pencipta. Mencela makanan sama saja tidak menghormati rezeki dan tidak hormat pada orang di sekeliling.
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064)
6 Tidak Mubazir
Berlebih-lebihan atau menyia-nyiakan makanan termasuk ke dalam perbuatan mubazir yang dilarang dalam agama Islam. Allah SWT sangat melaknat orang-orang yang berlebihan dalam melakukan segala sesuatu.
Adab makan seorang muslim adalah makan secukupnya dan tidak rakus. Jangan pernah mengambil porsi makan melebihi kemampuan perut, karena hanya akan membuat makanan terbuang sia-sia.
Allah berfirman dalam AlQuran surat Al-A’raf ayat 31, yang artinya:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
BACA JUGA: Tangisan Rasulullah dan Makanan
7 Memungut Makanan Jatuh
Adab makan selanjutnya yaitu memungut makanan yang jatuh ketika saat makan sebagai cermin rasa syukur kita kepada Allah SWT. Apabila ada sesuatu dari makanan yang terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya.
Dari Jabir r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Apabila jatuh sebagian (kecil) makanan seorang dari kamu, ambil dan buang bagian yang terkena kotoran dan makanlah ia, dan jangan tinggalkan ia untuk syaitan, dan jangan dia menyapu tangannya dengan kain sehingga dia menjilat jarinya dahulu kerana dia tidak mengetahui pada makanannya, bagian mana yang terdapat keberkatan.” (Hadis riwayat Muslim)
Dalam riwayat yang lain, dari sabda Rasulullah SAW yang bermaksud, “Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang di antara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan membiarkannya untuk syaitan.” (Hadis riwayat Ahmad)
8 Tidak Meniup Makanan/Minuman dan Anjuran Bernapas 3 Kali saat Minum
Adab makan berikutnya yakni tidak meniup pada makanan atau minuman yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin. Tidak boleh juga untuk meniup pada minuman yang masih panas, apabila hendak bernapas maka dianjurkan bernapas di luar gelas sebanyak 3 kali.
Dari Anas bin Malik r.a. beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah SAW minum baginda mengambil napas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan baginda bersabda, “Hal itu lebih segar, dan lebih nikmat.” Anas mengatakan, “Oleh kerana itu ketika aku minum, aku bernapas tiga kali.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda dari Abu Said al-Khudri R.A, yang bermaksud, “Rasulullah SAW melarang untuk meniup (dalam gelas) ketika minum.” (Hadis riwayat at-Tirmidzi no.1887)
9 Makan dan Minum Sepertiga Bagian
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa perut bukanlah wadah yang siap diisi apa saja sesuai keinginan atau nafsu semata. Jangan sampai melebihi batas dan membuat diri sendiri kesakitan.
Beliau mengajarkan untuk menyisakan sepertiga bagian, seperti hadist berikut:
“Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas,” (HR Ahmad).
10 Mengucapkan Hamdalah
Adab makan terakhir yaitu mengucapkan kalimat hamdalah ketiak selesai makan. Sebagaimana yang sudah dipraktikkan Rasulullah SAW, ketika beliau selesai dari makan atau minum, beliau membaca:
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
“Puji syukur kepada Allah yang telah memberi makan dan memberi minum kepada kami serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam,” (HR. Abu Dawud).
Semoga dengan menerapkan beberapa adab makan di atas membuat kita memperoleh keberkahan atas rezeki yang diberikan Allah SWT. []