BOGOR–Setiap hari Senin Ustadz Muhammad Arifin Ilham datang ke Pondok Pesantren Az-Zikra Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Dia menginap di ponpes tersebut hingga Selasa Shubuh.
Selama di Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur, Ustadz Arifin melakukan banyak kegiatan bersama para santri. Yang utama adalah shalat berjamaah, buka puasa Senin, dan kajian ilmu.
Sebagai seorang da’i, Arifin tidak hanya mengajak orang lain memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Ia pun memasukkan anak-anaknya ke pondok pesantren.
“Mengapa aku rela anak-anakku tersayang mondok di pesantren, inilah di antara alasanku,” kata Arifin.
Pertama, ia ingin sekali anaknya menjadi anak yang saleh, qurrotu a’yunin penyejuk mata hati dan lilmuttaqiina imaama imam di antara hamba-hamba Allah yang bertakwa.
Kedua, “waratsatul anbiya”, generasi Rabbani, penerus perjuangan Rasulullah, inilah generasi umat terbaik dunia akhirat.
Ketiga, terhindar dan selamat dari lingkungan kurang baik, “biah hasanah” lingkungan yang baik sangat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku anak-anak kita.
“Keempat, abang sendiri alumni pesantren. Masya Allah luar biasa merasakan hikmah dan manfaatnya,” katanya.
Kelima, menjadi lebih mandiri, dewasa dan terlatih.
Keenam, kecerdasan sosial tumbuh, rendah hati, belas kasih, saling sayang, saling hormat, saling melayani, kuat sekali rasa ukhuwahnya.
Ketujuh, para gurunya bukan hanya mengajarkan ilmu tetapi juga akhlak keteladanan karena bersama dalam satu pesantren.
Kedelapan, full aktivitas 24 jam dalam pendidikan Islami yang teratur dan terarah dengan tujuan sangat jelas visi misinya.
Kesembilan, insya Allah selamat dunia akhirat karena kesalehannya dan menuntun orang tuanya agar selamat dunia akhirat pula.
Kesepuluh, sungguh inilah warisan terbaik yang sangat membahagiakan orang tua di dunia apalagi di akhirat. “Waladun sholehun yad ‘u lahu”, anak saleh yang selalu mendoakan kedua orangtuanya karena kesalehannya.
Di akhir penuturannya, Ustadz Arifin Ilham berdoa, “Ya Rabb kami, jadikanlah keluarga kami keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, imam suami teladan dalam ketakwaan, istri-istri bidadari bidadari salehah, dan anak-anak cucu keturunan kami saleh salehah membahagiakan dunia akhirat. Aamiin.” []
Sumber: Republika, Selasa (28/3/2017).