Oleh: Hikari Ilahi
SETIAP diri manusia memiliki fitrah untu mencintai. Namun terkadang ada rasa kecewa saat kita mencintai bahkan dicintai oleh seorang makhluk bernama manusia.
Akan tetapi saat rasa itu hanya bermuara pada satu tujuan yaitu tempatnya sang pemberi cinta, Allah swt, tentulah tak ada kata kecewa yang kita rasakan saat rasa dan langkah kita sepenuh untuk-Nya.
Lantas bagaimana mau Allah cintai sedangkan diri saja tak ada rasa cinta untuk-Nya?
Ibnu Qayim menyebutkan 10 cara agar bisa mencintai Allah, yaitu :
- Membaca Al Qur’an ,mentadaburi dan memahami makna maknanya.
- Bertaqqorub kepada Allah denga mengamalkan amal amal yang sunnah.
- Selalu berzikir kepada Allah disetiap keadaan, dengan lisan ,hati dan amal
- Lebih mementingkan apa yang dicintai oleh Allah di atas yang dicintai oleh hamba ketika bertabrakan
- Menyelami nama nama Allah dan sifatnya serta pengaruh dan kesempurnaannya yang dituntunkan olehnya
- Memikirkan nikmat nikmat Allah yang bersifat lahiriyah dan batinian serta menyaksikan kebaikan kebaikannya kepada hambanya
- Menundukan hati dihadapan Allah dan selalu merasa faqir kepadanya
- Bermunajat kepada Allah disaat sepertiga malam terakhir dengan salat ,membaca al qur’an dan istigfar
- Bersahabat dengan orang shalih dan mengambil faidah dari mereka
- Menjauhui semua yang menghalangi hati dari Allah.
Semoga rasa cinta yang telah Allah berikan kepada kita bisa kita kembalikan rasa itu semuanya bermuara atas cinta dan ridho-Nya. Dengan menjadi landasan cinta kepada-Nya saja kita akan merasakan cinta sejati, cinta sebenarnya serta cinta tanpa merasakan kegalauan oleh rasa itu. []
Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word, ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap menyertakan foto diri.