SIKAP tanggung jawab merupakan keterampilan hidup yang cukup menantang untuk diajarkan, apakah itu untuk anak-anak atau bahkan orang dewasa. Maka dari itu, penting bagi setiap orangtua untuk mulai mengajari tanggung jawab pada anak sejak dini.
Semakin awal mulai melatihnya pada anak, maka semakin mudah untuk mengandalkan tanggung jawab pada anak secara alami. Melatih tanggung jawab pada anak bukan sekadar memberikan teori-teori yang mungkin membuat anak justru bingung dan tidak tertarik.
BACA JUGA: Mengajarkan Anak untuk Selalu Bersyukur
Ada sejumlah aktivitas yang dapat digunakan untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak, dan menyadarkan anak bahwa tanggung jawab merupakan keterampilan yang penting baginya.
Merubah strategi
Kebanyakan orangtua sangat bergantung pada memberi tahu anak, untuk melakukan persis apa yang ingin dilakukan. Terkadang anak mendengarkannya namun gagal mengembangkannya sebagai kebiasaan.
Misalnya, anak pulang dari sekolah dan melempar tasnya ke sofa, dan ia menyimpannya di tempat yang benar hanya setelah kamu memberitahunya. Hal ini dilakukannya terus menerus tanpa mengembangkan kebiasaan untuk memeliharanya sendiri.
Perubahan dapat dilakukan dengan membuatnya mengulangi seluruh prosedur membawa tas ke luar dan memasukkan kembali serta menyimpannya dengan benar. Koneksi dapat membantunya mengembangkan kebiasaan.
Mengajari anak tentang prioritas
Salah satu kecakapan hidup yang membutuhkan waktu lama bagi anak untuk menyadari tugas mana yang lebih penting daripada yang lain. Prioritas adalah kebutuhan yang juga diperlukan dalam kehidupan anak untuk beranjak remaja dan dewasa.
Ajari mengapa beberapa tugas penting terlebih dahulu, dan membebaskan waktu untuk melakukan hal-hal lain. Seperti mengerjakan tugas sekolah, membersihkan kamar, makan, dan tugas penting lainnya.
Namun penting untuk tetap bersikap lembut dan tegas dalam memastikan anak menjalankannya dengan benar, seperti menyuruhnya membersihkan kamarnya sebelum dia keluar untuk bermain dengan teman-temannya.
Membuat anak menjadi terlatih untuk mandiri
Beberapa orangtua memiliki kecenderungan sangat tinggi untuk bercampur tangan dan terus menerus memberi tahu anak tentang cara yang benar dalam melakukan sesuatu.
Sayangnya ini dapat mengganggu proses pembelajarannya, di mana seharusnya anak yang membuat kesalahan perlu mencari cara untuk melakukannya dengan benar. Sebaiknya, pantau anak tetapi jangan ikut campur dalam prosesnya.
Biarkan ia melakukannya dengan caranya sendiri meskipun itu mungkin bukan yang paling efisien. Seiring waktu, anak mama akan mencari cara yang benar atau datang kepadamu untuk meminta bantuan ketika ia menginginkannya, atau bahkan menemukan cara yang sama sekali berbeda untuk menyelesaikannya.
Berikan apresiasi pada perilaku anak yang bertanggung jawab
Setiap anak memang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyadari bahwa bertanggung jawab adalah sifat hidup yang diperlukan. Sampai saat itu, anak biasanya memandang tanggung jawab sebagai salah satu tugas untuk mengembangkan perilaku yang baik.
BACA JUGA: Bangun Kepercayaan Diri Anak sejak Dini
Namun demikian, jangan lupa untuk mengakui upayanya dan mengatur semacam sistem penghargaan.
Seperti pada saat anak mengurus tugasnya sendiri atau membantu pekerjaan dalam rumah secara bertanggung jawab, dan memberinya poin atas dasar itu. Anak dapat menggunakan poin yang telah dikumpulkan untuk hadiah akhir pekan atau memilih lokasi untuk piknik.
Berikan semangat pada anak
Walaupun apresiasi bisa membuat anak bersemangat, tetaplah tidak ada yang mengalahkan kata-kata penyemangat dan pengakuan yang datang dari orangtua. Hadiah biasanya bersifat sementara dan kehilangan daya pikatnya setelah dikonsumsi.
Tetapi sebagai orangtua, apa pun yang dikatakan pada anak tetap bersamanya hingga seumur hidup dan membentuk perilaku positif secara tidak sadar. Biarkan anak tahu bahwa kamu menyadari usahanya dan bahwa kamu bangga padanya. []
BERSAMBUNG
SUMBER: POPMAMA