OTAK manusia adalah salah satu bagian tubuh yang paling menarik dan kompleks yang masih dicoba dipecahkan oleh para ilmuwan. Kita meremehkan kemampuan kita untuk melakukan sesuatu, tetapi apakah kita memikirkan tentang apa yang terjadi di balik layar?
Seberapa banyak yang kita ketahui tentang organ yang membentuk 2% dari berat tubuh kita? Berikut adalah beberapa fakta menakjubkan tentang otak kita:
1 Saraf
Otak manusia adalah satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang tidak memiliki saraf meskipun faktanya ia bertindak sebagai komando pusat untuk sistem saraf pusat. Ini menyiratkan bahwa otak manusia tidak merasakan sakit.
BACA JUGA:Â Keajaiban Alquran dalam Mengobati Sel Otak
2 Sel otak
Sel otak tidak pernah bisa beregenerasi. Apa yang hilang ya akan hilang selamanya, seperti hilang ingatan pada yang terluka dan lanjut usia. Berat otak juga berkurang seiring bertambahnya usia.
3 Menguap
Menguap adalah cara tubuh untuk mendinginkan otak yang kepanasan. Selain itu, ketika otak tidak menerima jumlah oksigen yang sesuai, menguap dapat menyuplai sejumlah oksigen yang tersisa ke otak.
Tanpa oksigen, sel-sel otak akan mulai mati setelah empat hingga enam menit. Kerusakan otak anoxic adalah cedera otak yang disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen.
4 Neuroplastisitas
Menciptakan jalur saraf dan membentuk kembali neuron yang ada disebut neuroplastisitas. Inilah cara otak menjadi lebih efisien dan lebih cepat dalam menyelesaikan tugas.
Seiring bertambahnya usia otak melalui masa kanak-kanak, jalur saraf yang digunakan tumbuh lebih kuat dan jalur yang jarang digunakan mulai berkurang.
Tugas yang berbeda bergantung pada jalur yang berbeda dan jalur ini memiliki kemampuan untuk berubah dan tumbuh — bahkan sebagai orang dewasa.
5 Sentuhan
Indra pertama yang dipelajari otak manusia untuk mendeteksi adalah sentuhan; Namun, dibutuhkan sekitar 12 minggu untuk memahami perasaan yang utuh.
Inilah alasan pikiran dapat secara efisien membedakan antara sentuhan eksternal dan diri ke tubuh.
6 Cairan otak
Otak tersuspensi dalam cairan serebrospinal, secara efektif mengapung dalam cairan yang bertindak sebagai bantalan terhadap benturan fisik (peredam kejut), penghalang infeksi, serta menyediakan nutrisi bagi otak.
7 Latihan otak
Berolahraga baik untuk tubuh dan juga otak. Jika kamu mulai berolahraga, otakmu mengenali ini sebagai momen stres. Ketika tekanan jantung meningkat, otak mengira kamu sedang melawan musuh atau melarikan diri darinya.
Untuk melindungi diri dan otak dari stres, kamu melepaskan protein yang disebut BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor). BDNF ini memiliki elemen pelindung dan juga reparatif ke neuron memori dan bertindak sebagai sakelar reset.
Karena itulah kita sering merasa segar usai berolahraga. Pada saat yang sama, endorfin dilepaskan di otak untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat berolahraga dan memblokir rasa sakit.
BACA JUGA:Â Kinerja Otak Menurun, Inilah 7 Penyebabnya
8 Waktu lambat
Kamu dapat membuat otak berpikir waktu berjalan lambat dengan melakukan hal-hal baru.
Ketika kita menerima banyak informasi baru, otak kita butuh waktu untuk memproses semuanya. Semakin lama proses ini berlangsung, semakin lama periode waktu itu terasa.
Ketika kita berada dalam situasi yang mengancam jiwa, misalnya, “kita mengingat waktu lebih lama karena kita mencatat lebih banyak pengalaman. Pengalaman yang mengancam kehidupan membuat kita benar-benar memperhatikan, tetapi kita tidak mendapatkan persepsi kekuatan super. Perhatian yang lebih besar mengarah pada persepsi untuk periode waktu yang lebih lama.”
Sebaliknya, jika otak tidak harus memproses banyak informasi baru, waktu tampaknya bergerak lebih cepat, sehingga jumlah waktu yang sama sebenarnya akan terasa lebih singkat daripada yang seharusnya. Hal ini terjadi jika kamu menerima banyak informasi yang familier, karena kamu pernah memprosesnya sebelumnya. Otakmu pun tidak harus bekerja terlalu keras, jadi prosesnya lebih cepat.
9 Lobus frontal (lobus depan)
Lobus frontal (tepat di belakang dahi) bertanggung jawab tidak hanya untuk indra penciuman tetapi juga untuk emosi dan perilaku.
Kehilangan lobus frontal membuat kita mungkin berakhir sebagai manusia kejam yang tidak berperasaan!
10 Makanan
Belajar dan berpikir membutuhkan lebih banyak energi dari sel-sel otak daripada aktivitas fisik ke tubuh, oleh karena itu rasa lapar akan lebih terasa saat belajar. []
SUMBER: MUSLIMINK