INDIA–Sebanyak sepuluh guru madrasah yang berasal dari distrik Malda di Benggala Barat, mengaku diusir dari sebuah penginapan di Salt Lake, Kolkata. Pemicunya karena masalah identitas agama yang mereka anut.
Dilansir dari Hindustan Times pada Kamis (24/9/2020), 10 orang guru madrasah tersebut mulanya memesan tiga kamar sebelum kunjungannya ke Kolkata untuk urusan pekerjaan di departemen pendidikan negara bagian. Namun, mereka mendapati masalah di penginapan.
Salah seorang dari mereka, yakni Sadek Ali, Kepala sekolah Pusat Pendidikan Madrasah Krishnapur, mengatakan bahwa dirinya tak pernah mendapatkan penghinaan seperti itu selama kariernya sebagai seorang guru.
BACA JUGA: Seorang Pengusaha Muslim India Sulap Kantornya Jadi Faskes Covid-19
Ali beserta rekan-rekan guru lainnya pun mengadukan hal itu ke polisi. Dalam keterangannya, Ali menjelaskan, rombongannya tiba di penginapan pada Senin pagi setelah semalaman melakukan perjalanan dari Malda.
Sesampainya di penginapan yang dituju, para guru itu diberitahu tidak ada kamar yang tersedia untuk mereka. Kemudian, mereka pun dikirim ke penginapan kedua. Di penginapan kedua, para guru itu diperbolehkan menetap selama tiga jam sebelum kemudian diminta untuk pergi.
“Kami memberi tahu mereka bahwa mereka harus pergi pada pukul 9 pagi karena kami mengharapkan tamu lain. Mereka pun pergi jam 9 pagi,” kata Manajer penginapan yang kedua, Gautam Pal.
Berdasarkan keterangan seorang karyawan penginapan yang tak mau disebutkan namanya, setelah peristiwa penangkapan enam orang kelompok Al Qaeda, penduduk setempat keberatan dengan para guru muslim yang tinggal di penginapan mereka.
“Kami tak pernah mengharapkan penghinaan seperti di Kolkata,” kata salah satu guru, Jahangir Ali.
BACA JUGA: Aktor Pakistan Soroti Nasib Muslim India
Pengusiran para guru madrasah itu pun mendapat kecaman dari banyak pihak termasuk dari aktor Kaushik Sen dan penyair Joy Goswami. Keduanya mengutuk insiden tersebut.
Mereka mengatakan bahwa penangkapan tersangka anggota al Qaeda tak dapat digunakan sebagai alasan untuk mendiskriminasi orang-orang atas agamanya.
Sementara itu, petugas kepolisian Bidhannagar Timur mengatakan bahwa tiga karyawan penginapan telah ditangkap karena mengusir para guru tersebut. []
SUMBER: HINDUSTAN TIMES