JIMA saja ternyata mempunyai beberapa persoalan. Pengantin baru, biasanya terburu-buru. Yang sudah lama menikah, menganggap jima hanya sekadar pemenuhan kebutuhan belaka. Padahal, Islam menempatkan jima begitu penting, kompleks, namun tidak menyusahkan.
Hubungan badan antara suami istri adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Suami dan istri harus bisa saling menikmati satu sama lain ketika berhubungan badan.
Di bawah ini adalah hal-hal yang penting untuk kita perhatikan:
1. Sangat penting untuk melakukan hubungan badan dengan pasangan halal dan sah secara rutin jika tidak ada yang menghalangi—misalkan karena sakit.
2. Mulai dengan “Bismillah” dan doa.
“Bismillâhi allâhumma jannibnash-shaytana wa jannibi shaytâna ma razaqtana,” yang artinya : “Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan syetan dari kami dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami,” (Riwayat Bukhari).
3. Lakukan penetrasi hanya di tempat yang semestinya.
4. Mulai dengan pendahuluan (pemanasan) termasuk juga kata-kata mesra.
5. Bersikap relaks dan bercanda setelah melakukannya.
6. Jangan berhubungan badan ketika istri sedang datang bulan karena haram hukumnya.
7. Lakukan apa yang Anda bisa perbuat untuk mencegah merusak hiyaa (rasa malu dan rendah hati) istri Anda seperti membuka baju secara bersamaan dibanding memintanya untuk membuka baju lebih dulu sedangkan dia masih malu-malu.
8. Hindari posisi hubungan badan yang dapat membahayakan dia seperti menekan dadanya terlalu keras sehingga nafasnya menjadi sesak apalagi jika Anda memiliki tubuh yang cukup berat.
9. Pilih waktu yang tepat untuk berhubungan badan dan pertimbangkan lagi jika saat itu istri Anda sedang sakit atau kelelahan.
10. Bersyukur kepada Allah SWT masih bisa melakukan hajat tersebut dengan baik dan sehat. []