ARAB SAUDI belum memberikan kepastian soal penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Kabar terbaru dari beberapa media internasional menyebut bahwa Saudi sedang mempertimbangkan menutup ibadah haji untuk pertama kalinya akibat pandemi Covid-19 yang terjadi tahun ini. Sebelumnya, Arab Saudi juga telah menangguhkan perjalanan umroh pada akhir Februari karena pandemi ini.
Dilansir dari Dhaka Tribune, pihak berwenang Arab Saudi sedang mempertimbangkan membatalkan ibadah haji tahun ini atau melakukannya secara simbolis. Hal ini diketahui melalui beberapa sumber yang mengetahui perihal masalah tersebut.
BACA JUGA: Ini Kata Beberapa Mualaf tentang Musim Haji di Tengah Pandemi Tahun Ini
Musim haji sendiri berlangsung pada bulan Dzulhijah yang pada tahun ini diprediksi akan dimulai pada 28 Juli dan berakhir pada 2 Agustus. Kendati waktunya telah dekat dan belum ada keputusan pasti dari pihak kerajaan Arab Saudi, setidaknya telah ada 8 negara yang memutuskan untuk tidak mengirim jemaah haji pada musim ini.
Berikut ini negara-negara tersebut:
1 Indonesia
Indonesia seharusnya mengirim lebih dari 220 ribu jamaah haji. Sementara Malaysia 36 ribu jamaah, serta Brunei 1.000 jamaah untuk tahun ini. Jumlah tiga negara lainnya tidak diketahui.
Menurut Kementerian Urusan Agama Bangladesh, negara itu seharusnya mengirim 137.198 jamaah haji ke Arab Saudi untuk melakukan haji tahun ini. Namun, dalam keadaan di tengah pandemi, hanya 64.594 orang yang telah mendaftar.
Pemerintah baru-baru ini mengatakan siap mengirim jamaah haji dan menunggu keputusan akhir Arab Saudi mengenai haji. Arab Saudi diperkirakan akan mengambil keputusan mengenai pelaksanaan ibadah haji tahun ini dalam minggu ini.
Pemerintah di Riyadh sedang mempertimbangkan beberapa opsi. Termasuk melakukan pembatalan, dihadiri orang-orang dari Arab Saudi yang jumlahnya sangat terbatas, atau perwakilan jamaah yang sangat terbatas dari seluruh dunia. Apa pun opsi yang dipilih akan bergantung pada bagaimana situasi virus Covid-19 berkembang dalam beberapa hari mendatang.
Jika ibadah haji 2020 ini dibatalkan, itu akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Arab Saudi, yang didirikan pada 1932. Sebelumnya sejak 630 M, pola haji terganggu selama puluhan kali karena alasan politik, ekonomi atau kesehatan.
2 Malaysia
Kepala Departemen urusan Agama di Kantor Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengumumkan, Malaysia tahun ini tidak akan memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi.
Media Malaysia Bernama, pada (11/6/2020) melaporkan, Malaysia tahun ini tidak akan mengirim jemaah haji ke Saudi untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Keputusan ini diambil setelah mendapat persetujuan Sultan, dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Zulkifli mengaku sudah mengirim surat kepada duta besar Malaysia untuk Saudi Datuk Dr Mahmoud Hussien Saeed Qattan agar disampaikan ke Menteri Haji dan Umrah Saudi.
“Saya berharap semua jemaah haji Malaysia bisa bersabar, dan menerima keputusan ini,” imbuhnya.
3 Brunei Darussalam
Di Brunei Darussalam, pembatalan haji 2020 diumumkan menteri urusan agama Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman. Keputusan berlaku bagi Jamaah berangkat sendiri atau dengan bantuan negara.
“Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar ‘Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien, Sultan and Yang Di-Pertuan of Brunei Darussalam memberikan persetujuan atas rekomendasi yang diberikan Brunei Islamic Religious Council (MUIB) untuk menunda pelaksanaan haji tahun ini,” ujar Badaruddin, seperti dikutip dari Borneo Bulletin.
Singapura
Pada Jumat (12/6/2020), Singapura mengumumkan bahwa warganya tidak akan melakukan ibadah haji Islam tahunan di Mekah tahun ini karena pandemi Covid-19. Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan pendaftaran 900 jamaah yang telah mendaftar tahun ini akan didorong maju ke 2021.
“Dalam konsultasi dengan Kementerian Kesehatan [Kementerian Kesehatan], [MUIS] telah memutuskan bahwa, sebagai pemangku kepentingan yang bertanggung jawab, Singapura sebaiknya menunda rencana Haji 2020 untuk semua 900 peziarah kami ke tahun berikutnya,” bunyi pernyataan oleh Dewan.
Komite Fatwa Singapura, yang mengeluarkan panduan agama bagi umat Islam, juga mendukung keputusan untuk tidak mengirim peziarah ke Arab Saudi di tengah pandemi COVID-19.
“Komite berpendapat bahwa dalam konteks saat ini, tidak semua prasyarat untuk haji yang aman terpenuhi, dan oleh karena itu, mereka merekomendasikan agar delegasi Singapura menunda rencana haji untuk menghindari potensi bahaya,” kata pernyataan itu.
4 Afrika Selatan
“Berdasarkan penutupan perbatasan kami, pembatasan perjalanan internasional dan masalah terkait COVID-19 maka dengan sangat menyesal kami informasikan jamaah haji 2020/1441 H Afrika Selatan tidak diberangkatkan,” tulis South African Hajj & Umrah Council (SAHUC) dalam sebuah pesan kepada Detik, pada Jumat (12/6/2020).
BACA JUGA: Tiadakan Haji 2020, Menag Kirim Surat Resmi ke Arab Saudi
5 India
CEO Komite Haji India, Maqsood Ahmed Khan, mengatakan bahwa pembatalan haji tahun ini sudah dipastikan. New Indian Express melaporkan pada Jumat (12/6/2020), Khan mengatakan bahwa ada “kurang dari 5 persen peluang” haji naik haji tahun ini, mengingat adanya Pandemi covid19. Dalam surat yang ia keluarkan, jemaah diberikan penawaran 100 persen pengembalian uang pada jumlah yang telah mereka setorkan untuk haji mereka.
“komunikasi (tanggal 13 Maret) diterima dari pemerintah Saudi … menyampaikan untuk sementara waktu menghentikan persiapan untuk ibadah haji 2020. Sebagai hanya beberapa minggu yang tersisa untuk pekerjaan persiapan di India, untuk Haji 2020, namun pemerintah Saudi belum mengkomunikasikan perkembangan lebih lanjut,” demikian isi surat tersebut.
Khan juga menjelaskan bahwa semua peziarah, termasuk mereka yang bahkan tidak mengajukan pembatalan, akan mendapatkan pengembalian uang secara otomatis yang disimpan di akun mereka.
Sementara itu, tiga negara lainnya yang juga tidak akan mengirimkan jemaah haji tahun ini adalah Kamboja, Mesir, Uzbekistan. Selain karena pandemi-19, negara tersebut dipastikan tak akan memeberangkatkan jemaah haji ke tanah suci karena adanya kebijakan pemebatsan penerbangan ke luar negeri yang diberlakukan oleh pemerintahnya masing-masing. []
SUMBER: DHAKA TRIBUNE | BERNAMA | PARSTODAY | ANADOULU AGENCY | NEW INDIA EXPRESS