RASULULLAH Shalallahu ‘alaihi wasallam membuat rencana yang sangat matang dan cermat untuk hijrah. Beliau menentukan peran setiap orang dengan sangat tepat.
1. Pergi ke rumah Abu Bakar pada siang hari yang sangat terik, yang sebelumnya tidak pernah beliau lakukan.
2. Pergi keluar dalam keadaan menyamar sehingga tak seorang pun mengenalinya.
BACA JUGA: Inilah Alasan Rasulullah Memberi Shafwan bin Umayyah Perlindungan
3. Keluar dari rumah Abu Bakar pada malam hari sehingga tak seorang pun melihatnya, dan keluar dari pintu belakang rumah.
4. Meminta Ali bin Abi Thalib untuk bertahan sebentar di Makkah sampai tipu daya orang-orang musyrik benar-benar dijalankan dan gagal, lalu memerintahkannya untuk menyusul langsung ke Madinah.
5. Nabi dan Abu Bakar membuat kesepakatan dengan Abdullah ibn Urayqith agar keduanya ditemui di Gua Tsur setelah tiga hari.
6. Meminta Abdullah bin Abu Bakar pergi ke Makkah pada saat fajar sehingga kaum Quraisy akan mengira dirinya bermalam bersama mereka, dan baru pada malam harinya pergi ke Gua Tsur untuk menyampaikan semua berita dari kaum Quraisy.
7. Asma’ binti Abu Bakar diberi tugas mengirim makanan dan minuman ke Gua Tsur.
8. Amir ibn Fahirah, bekas budak Abu Bakar, ditugaskan menggembala kambing di arah Gua Tsur, menghapus jejak-jejak kaki Abdullah bin Abu Bakar dan Asma’, dan juga mengirimkan daging dan susu kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar.
9. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar tinggal di dalam Gua Tsur selama tiga hari sampai situasi tenang dan sampai kaum Quraisy mengira keduanya telah tiba di Madinah. Saat itulah mereka keluar dari Gua Tsur, melanjutkan perjalanan hijrah.
10. Saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar keluar dari rumah sahabatnya ini, keduanya mengambil arah selatan menuju Yaman, bukan arah utara menuju Madinah. Ini untuk menyesatkan kaum Quraisy yang terus mengejar.
BACA JUGA: Kita Bukanlah Seperti Rasulullah
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar tiba di Madinah pada Jumat, 12 Rabiul Awal, setelah empat hari berada di daerah Quba’. Di Quba’ inilah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bertemu Ali bin Abi Thalib yang berhasil menipu kaum Quraisy di Makkah. Nama “Yatsrib” berubah menjadi “Madinah”.
Dimulailah lembaran baru sejarah umat Islam dengan berdirinya negara Islam beserta semua sendi-sendinya. Negerinya Yatsrib, bangsanya kaum Muhajirin dan Anshar, undang-undangnya Al-Quran, dan pemimpinnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam. []
Sumber: Buku Pintar Sejarah Islam/Karya: Qasim a. Ibrahim dan Muhammad A. Saleh/Penerbit: Zaman/2014