PALESTINA—Sekitar 67 persen warga Israel mengaku menentang politik kesewenang-wenangan negaranya terhadap Gaza. Selain itu lebih setengah warganya hidup dalam kekhawatiran dan ketakuan atas segala ancaman akibat ulah politik negara pendudukan Israel, AP melaporkan pada Rabu (1/3/2017).
Para warga mengaku keamanannya terancam akibat politik pencaplokan di Gaza, dimana sejak tahun 2008 hingga kini telah terjadi tiga kali serangan terhadap Gaza. Disebutkan bahwa Israel telah mundur dari Gaza pada tahun 2005 dan kawasan itu menjadi terkepung dan terisolasi sejak 2007.
Kepungan dan isolasi ini mengakibatkan meningkatnya kemiskinan dan pengangguran warga Gaza serta tidak adanya kesejahteraan. Namun pada waktu yang bersamaan pemerintahan Israel pendudukan mengklaim bahwa apa yang dilakukannya demi memberi keamanan bagi warganya.
Dilaporkan juga, pasukan keamanan Israel pendudukan sejak beberapa dekade telah melakukan berbagai kejahatan atas hak-hak warga Palestina. Dimana kejahatan melampaui batas itu meliputi pembangunan perumahan dan pemukiman dengan cara pencaplokan tanah Palestina.
Semua itu dilakukan ditengah diamnya negara-negara Arab. Bahkan beberapa negara Arab seperti para pemimpin di negara-negara teluk Persia dan negara Arab lainnya ikut terlibat didalam dan bersekongkol dengan Israel. []