BELANDA—Musim kampanye di Belanda tengah mencapai puncaknya. Menjelang pemilu pada 15 Maret, Geert Wilders yang menjadi calon dari Partai Ekstrem Kanan semakin ‘gencar’ untuk menolak keberadaan Islam.
Menurut laporan Euronews pada Ahad (5/3/2017), Wilders mengatakan bahwa Al-Quran harus dilarang di Belanda, seperti dilarangnya buku Mein Kampf karya Adolf Hitler.
“Saya tidak menyukai Quran sama sekali. Seharusnya Belanda melarang Al-Quran layaknya melarang buku Mein Kampf. Di satu sisi Al-Quran mungkin sangat simbolis bagi Islam, namun tetap saja akan memiliki efek yang sangat besar bagi yang lain. Karenanya Al Quran jangan ada di Belanda, ” ungkap Wilders.
“Jika salah satu negara lebih keras kebijakan imigrasinya dibandingkan negara lain, maka bisa dipastikan para imigran akan pergi ke negara dengan kebijakan imigrasi yang lunak,” tambahnya.
Menyikapi hal ini, beberapa organisasi Muslim menggelar pertemuan untuk melaporkan apa yang disampaikan Wilders sebagai pemicu meningkatnya ekstremisme di Belanda.
“Meningkatkanya kebencian terhadap Islam dimulai pada krisis pertama akibat kapitalisme. Krisis ini terjadi pada 2008 dan krisis ini tidak diikuti dengan banyaknya kesempatan kerja. Karena itu banyak warga Belanda yang marah, sayangnya mereka salah mengubah kemarahan mereka terhadap kelompok minoritas, terutama Muslim,” ungkap seorang pensiunan guru, Rudi Künzel. []