DI tengah lonjakan kasus infeksi Corona Virus Disease 2019 di Indonesia, mengetahui obat-obatan yang tepat menjadi hal penting untuk diketahui. Bukan hanya untuk mengurangi keparahan infeksi bagi penyintas Covid-19, pengetahuan terhadap obat-obatan penting sebagai bentuk antisipasi.
Pemerintah sudah menyetujui sejumlah merk obat-obatan untuk menangani infeksi Covid-19. Merek obat-obatan tersebut mengandung zak aktif Remdesivir dan Favipiravir dengan berbagai macam merek dagangnya.
BACA JUGA:Â Direkomendasikan dr Zaidul Akbar, Ini 5 Bahan Herbal untuk Bentengi Diri dari Covid-19
Berikut ini khasiat dua zat aktif tersebut beserta nama-nama merek dagangnya:
Remdesivir
Obat ini adalah buatan perusahaan biofarmasi asal Amerika Serikat, Gilead Sciences Inc. Sebelumnya, Remdesivir dipakai untuk menguji berbagai penyakit seperti Ebola dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Remdesivir dinilai aman karena pernah diuji pada pengidap Ebola dan tidak menyebabkan efek buruk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, Remdesivir memberikan potensi perbaikan klinis yang baik terhadap virus Ebola dan infeksi filovirus. Karena itu, obat Remdesivir ini diterapkan pada wabah virus Ebola di Afrika Barat yang terjadi pada tahun 2013-2016.
Badan Pengawas Obat dan Makanan mengatakan, Remdesivir adalah salah satu obat yang telah mendapatkan emergency use authorization. Remdesivir juga sedang diupayakan untuk diproduksi di Indonesia.
Hingga saat ini, data yang tersedia mengenai dosis Remdesivir untuk mengatasi COVID-19 masih sangat terbatas. Ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
Selain itu, ada juga sejumlah peringatan sebelum menggunakan Remdesivir, yaitu, jangan menggunakan obat ini jika kamu memiliki alergi terhadap kandungannya, tidak untuk orang dengan penyakit ginjal, pasien cuci darah, dan ibu hamil atau menyusui. Kamu juga perlu segera menghubungi dokter jika mengalami reaksi buruk atau overdosis setelah mengonsumsi obat ini.
Di bawah ini beberapa merk dagang yang memiliki kandungan Remdesivir:
- Remidia
- Cipremi
- Desrem
- Jubi-R
- Covifor
- Remdac
- Remeva, kategori zat aktif Remdesivir larutan konsentrat untuk infus
Favipiravir
Favipiravir adalah obat antivirus analog pyrazine, penggunaannya pertama kali disetujui untuk terapi influenza yang resisten. Antivirus ini ditemukan oleh Toyama Chemical Co.,Ltd.
Di Jepang, obat ini disetujui penggunaannya pada tahun 2014 untuk terapi penyakit yang disebabkan oleh virus influenza baru (novel or re-emerging influenza viruses), tapi belum disetujui penggunaannya oleh US Food and Drug Administration (FDA) dan Therapeutic Good Administration (TGA).
Di Negeri Sakura itu, persetujuan penggunaan obat ini diiringi juga dengan aturan yang ketat karena data efektivitas obat ini pada manusia masih terbatas pada infeksi influenza.
BACA JUGA:Â Virus Covid-19 Terus Bermutasi, Apa yang Harus Dilakukan?
Pemakaian favipiravir hanya dilakukan saat Kementerian Kesehatan Pemerintah Jepang sudah membuat keputusan untuk menggunakan obat ini selama terjadinya outbreak.
Favipiravir juga sempat digunakan sebagai terapi Ebola pada saat terjadi epidemi di Afrika barat pada tahun 2014, saat itu belum ada terapi standar untuk infeksi virus Ebola. Favipiravir dilaporkan cukup efektif sebagai profilaksis pasca pajanan, dan terapi infeksi virus Ebola.
Dari penelitian in vitro dan penelitian pada model hewan, favipiravir juga menunjukkan potensi sebagai terapi untuk avian influenza atau flu burung. Di Indonesia, saat ini Favipiravir sudah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan darurat Covid-19
Untuk infeksi Covid-19, penggunaan Favipiravir harus melalui dokter. Dokter akan melihat keparahan penyakit dan kondisi penderita secara umum sebelum memberikan obat ini.
Sejumlah peringatan perlu diperhatikan sebelum menggunakan Favipiravir. Di antaranya, jangan menggunakan obat ini jika kamu memiliki alergi dan sedang hamil atau merencanakan kehamilan, beri tahu dokter jika memiliki riwayat asam urat, gangguan sistem imun, mental, syok, infeksi jamur atau bakteri, hepatitis, TBC, asma, gagal napas, dan tumor, sedang cuci darah atau pernah menerima transplantasi organ, dan punya riwayat kecanduan minuman beralkohol.
BACA JUGA:Â Biaya Pengobatan Istri Menjadi Kewajiban Suami Menurut Keadaan saat Ini
Adapun merk-merk dagang untuk Favipiravir adalah:
- Avigan
- Favipiravir
- Favikal
- Avifavir
- Covigon
Itulah obat-obatan yang sudah disetujui sebagai obat untuk Covid-19. Namun, selain memahami khasiatnya, kamu juga perlu bijak memahami situasinya saat ini. Hindari membeli obat-obat di atas jika tidak memerlukannya, apalagi menjual-belikannya dengan harga yang tidak normal! []
SUMBER: BUKA REVIEW