PALESTINA–Sedikitnya 12 tahanan Palestina yang sedang sakit di Klinik Penjara Ramallah menderita kondisi kesehatan yang amat mengkhawatirkan. Mereka terancam menghadapi kematian secara perlahan karena kebijakan pengabaian medis oleh rezim Israel dan administrasi penjara.
Pusat Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina dalam pernyataan persnya, Sabtu (19/1/2020) pekan lalu mengatakan, sejumlah pasien di sana menderita kebijakan pembunuhan medis secara sengaja.
BACA JUGA: Bocor, Foto-foto Penyiksaan Parah Israel Terhadap Tahanan Palestina Tersebar di Media
Mereka menghadapi kurangnya layanan medis dan kesehatan, gagalanya diagnosis penyakit dan kurangnya penyediaan perawatan serta obat-obatan yang diperlukan. Mereka hanya diberikan obat penghilang rasa sakit dan obat tidur.
Pusat menambahkan, tahanan yang sakit yang tetap tinggal di penjara Ramallah di antaranya Khaled Shawish, Mansour Mawqada, Mu’tasim Radad, Nahed Al-Aqra, Saleh Saleh, Rami Mustafa, Jamal Zaid, Muhammad Sabbagh, Samer Al-Arbeed, Katibah Shawish, Ahmed Saadeh. Ditambah empat tawanan lainya yang masing-masing dari mereka mengalami kejahatan medis adalah Iyad Radwan, Samer Abu Diyak, Alyan Amor dan Ahmed Abu Khudair.
BACA JUGA: 41 Tawanan Perempuan Palestina di Penjara Israel Hidup Memprihatinkan
Pusat juga telah memperingatkan bahwa kondisi tawanan yang sakit di penjara Ramallah adalah yang paling sulit daripada penjara lainnya. Di sana terdapat sejumlah tawanan yang luka akibat peluru, cacat, lumpuh dan yang menderita penyakit ganas seperti tumor selama bertahun-tahun sehingga memperburuk penyakit dalam tubuh mereka.
Keadaan ini bertambah buruk dengan kebijakan kelalaian medis. Di samping itu pula pengelola penjara sengaja menunda-nunda permintaan pembebasan lebih dini dari para pengacara tawanan yang telah diserahkan ke lembaga Israel terkait. []
SUMBER: PALINFO