PERNIKAHAN yang sakinah mawaddah warahmah adalah dambaan bagi semua pasangan suami istri muslim. Namun dalam beberapa kasus, hal itu tidak bisa digapai karena sang istri durhaka kepada suami.
Namun dalam artikel kali ini kita akan mengulas dosa apa saja yang dilakukan kepada istri yang harus dihindari seorang suami. Berikut beberapa kategori dosa suami kepada istri yang dijelaskan dalam dalil Alquran dan hadis:
Tidak Mengajarkan Ilmu Agama
Dosa suami kepada istri yang pertama adalah tidak mengajarkan ilmu agama. Suami wajib memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” (QS. At-Tahrim:6).
BACA JUGA: 32 Dosa Suami terhadap Istri
Tidak Setia terhadap Istri
Dosa suami kepada istri yang berikutnya adalah tidak setia. Di zaman ini, begitu banyak kita menemukan seorang suami yang berselingkuh terhadap istrinya. Salah satu penyebabnya adalah pandangan suami yang tidak terjaga. Allah SWT berfirman,
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”. [QS An Nur: 30-31].
Tidak Memberi Nafkah
Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali. Padahal hal ini merupakan dosa yang luar biasa. Bayangkan seorang perempuan yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami.
Bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan tidak layak karena tidak diberi nafkah lahir. Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.
”Rasululluah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).
Membiarkan Istri Bekerja untuk Mencari Nafkah
Saat ini banyak istri yang memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Namun hal ini sering dijadikan kesempatan suami untuk bermalas-malasan sehingga mengandalkan istrinya untuk mencari uang.
”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“ (HR.Ahmad, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).
Tidak Memiliki Rasa Cemburu
Dalam rumah tangga, sifat cemburu sangat diperlukan sebagai bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan. Berikut hadits yang menjelaskan mengenai hal ini:
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).
Ad-Dayyuts (dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.
BACA JUGA: Suami Penanggung Dosa Istri?
Benci kepada Istri
Tentunya memiliki sifat benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami terhadap istri. Rasulullah telah mengingatkan akan hal ini melalui hadis berikut :
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (HR. Muslim).
Menyebarkan Aib Istri
Aib istri tentu juga merupakan aib suami yang harus ditutupi, bukan yang harus disebarluaskan, sebab jika demikian maka suami telah melakukan dosa terhadap istri.
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” (H.R. Muslim).
Terburu Buru Mentalak
Dalam rumah tangga pasti ada masalah. Namun hal ini harus disikapi dengan dewasa. Suami yang mempunyai hak dalam mentalak jangan gampang menjatuhkan talak. Suami harus berpikir dua kali ketika akan melakukannya. Di sinilah kedewasan diuji.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ جِدُّهُنَّ جِدٌّ، وَهَزْلُهُنَّ جِدٌّ: النِّكَاحُ وَالطَّلاَقُ، وَالرَّجْعَةُ.
“Tiga hal yang bila dikatakan dengan sungguh-sungguh akan jadi dan bila dikatakan dengan main-main akan jadi pula, yaitu nikah, talak dan rujuk.”
Poligami Tanpa Mengindahkan Syariat
Islam tidak melarang poligami, namun hal ini harus mengikuti syariat islam. Sebab jika dilakukan di luar syariat islam, maka ini bisamenjadi dosa suami kepada istri.
Firman Allah Ta’ala :
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya,” (Q.S An-Nisa: 3).
BACA JUGA: Racun Pembunuh Suami
Tidak Mau Membantu Istri dalam Pekerjaan Rumah
Tidak sedikit suami yang tidak mau membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.
“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” (HR. Bukhari).
Menyakiti dan Berbuat Buruk kepada Istri
Menyakiti istri secara fisik tanpa alasan yang syar’i merupakan bentuk perbuatan dosa suami. Sebab perempuan tentu merupakan kaum yang harus dilindungi. Selain merupakan perbuatan dosa, menyiksa istri secara fisik juga merupakan perbuatan yang melanggar hukum yang dapat dipidana.
“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani).
Bersikap Buruk kepada Istri tapi Baik Terhadap Orang Lain
Padahal yang paling berhak menilai seseorang itu baik atau buruk bukanlah orang lain, melainkan pasangan kita sendiri. Karena pria yang paling baik adalah yang baik kepada keluarganya.
“Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).
BACA JUGA: Sedang Puasa Qadha, Diajak Suami, Saya Harus Bagaimana?
Meremehkan Kedudukan Istri
Suami dan istri memang memiliki kedudukan yang berbeda, namun tentunya hal ini tidak lantas membuat suami meremehkan kedudukan istri. Bahkan istri memiliki posisi yang istimewa, penghargaan Islam terhadap kaum wanita sebagaimana tersebut dalam hadits nabi:
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلَادِ اِذَاصَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلَادُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلَادُ (حديث)
“Wanita adalah tiang negara jika wanitanya baik maka baiklah negara, dan bila wanita buruk maka negara juga ikut buruk”.
Itulah tiga belas dosa suami terhadap istri yang seharusnya bisa kita hindari demi terciptanya rumah tangga yang diidam-idamkan. Wallahu a’lam bishawwab. []