HEWAN yang akan dijadikan kurban di hari Idul Adha, tentu akan disantap bersama oleh orang banyak. Maka, kita tak bisa sembarang pilih hewan kurban. Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa ada oknum-oknum yang sengaja menjual hewan yang tak layak untuk dijual artinya hewan itu memiliki kesehatan yang buruk.
Oleh sebab itu, kita harus lebih cerdas memilih hewan kurban. Pilihlah hewan yang memiliki kesehatan yang baik. Tapi, bagaimana cara mengetahuinya? Pak Zakariya, seorang pegawai RS PKU Jogja memberikan pengetahuan kepada kita dalam mencari tahu kesehatan yang baik dari hewan kurban.
1. Aktivitasnya. Bila pergerakannya aktif saat didekati itu berarti hewannya sehat. Gerak/ temperamennya bebas, lincah, kuat, bersemangat, tidak pincang, tidak gelisah, dan selera makannya bagus.
BACA JUGA:Â Antara Kurban dan Akikah, Mana yang Harus Didahulukan?
2. Rambut atau bulunya halus, mengkilap, tidak rontok, tidak mengalami kebotakan, tidak berdiri, tidak ada perubahan warna, tidak dihinggapi parasit kulit (caplak, tungau, kutu, dan lain-lain).
3. Matanya bersinar dan jernih, terbuka penuh, pupil bereaksi cepat, tidak keluar air (eksudat), tidak berwarna merah (yang berarti juga tidak sedang terjadi perdarahan), dan selaput lendir kelopak mata bagian dalam berwarna merah terang. Bila ditemukan mata hewan ternak yang beleken dan keruh, itu berarti sedang sakit.
4. Bentuk tubuhnya harus standar. Pengertian standar untuk sapi dan kerbau, tulang punggungnya relatif rata, tanduknya seimbang, keempat kakinya simetris, dan postur tubuhnya ideal. Postur tubuh ideal yang dimaksud, misalnya kombinasi perut, kaki depan dan belakang, kepala, dan leher seimbang.
5. Selain itu, dapat pula dilihat di bagian mulut. Apabila mulutnya basah sekali sehingga air liurnya banyak keluar, atau tampak di mulutnya terdapat bintil-bintil berwarna merah, tentu hewan tersebut harus diwaspadai, mungkin mengidap penyakit. Juga, sedapat mungkin agar menghindari ternak yang cacat seperti salah satu bagian dari tubuhnya hilang atau rusak, misalnya tanduknya patah sebelah, tulang kakinya patah, telinganya hilang sebelah, matanya buta, dan lain-lain. Pilihlah ternak yang sikap berdirinya tegak, kokoh, kuat, dan bertumpu pada keempat kakinya.
6. Hidung terlihat basah, bersih, dan tidak mengeluarkan cairan. Selaput lendir hidung berwarna merah terang.
7. Mulut dan gusi bersih, tidak ngiler, tidak mengeluarkan eksudat, tidak menganga, dan tidak ada bercak-bercak peradangan.
8. Celah kuku bersih, tidak ada luka, tidak ada peradangan, tidak ada pembengkakan.
9. Kulitnya lentur/ elastis, tidak ada penebalan, tidak ada bisul, tidak ada luka.
10. Bagian pangkal hingga ujung ekor bersih, licin, kering. Bulu ekor lebat, bersih, dan kering.
11. Bagian dubur/ anus bersih, kering, dan tidak menunjukkan tanda-tanda diare (mencret).
BACA JUGA:Â Sering Ditemukan di Masyarakat, Inilah 11 Kesalahan dalam Pelaksanaan Kurban
12. Berhati-hatilah dalam memilih hewan ternak jika bertepatan dengan musim hujan. Sebab, di musim hujan hewan ternak rawan terkena diare dan cacingan. Biasanya pada hewan yang cacingan kulitnya terlihat kusam dan badannya kurus.
13. Amati bagian kulitnya, apakah terdapat borok atau korengan. Hewan yang korengan menandakan sedang terkena penyakit kulit. Hendaknya diobati saja dulu hingga sembuh dan sehat. Karena hewan ternak yang sakit tentu bukan hewan yang tepat untuk berkurban.
Memang, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hewan kurban itu sehat atau kah tidak. Lebih baik kita rela meluangkan waktu untuk memilih hewan terbaik daripada asal pilih. Sebab, jika asal, bisa saja salah. Dan jika salah, maka bukan hanya kita yang rugi, tapi orang lain pun akan merasakan dampak buruk dari mengonsumsi hewan kurban yang tidak sehat. []
SUMBER: RSPKUJOGJA.COM