TANAH Palestina memiliki tempat khusus bagi Umat Islam. Di sanalah Masjid al-Aqsha, yang merupakan kiblat pertama umat Islam berdiri kokoh. Shalat di tempat suci ini setara dengan 500 kali pahala shalat di masjid lain, sehingga umat Islam perlu untuk berkunjung ke al-Aqsha. Palestina adalah tanah yang diberkahi (QS. Al-Isra’:1).
Keberkahan di sini bersifat fisik dan maknawi. Tanah Palestina adalah tanah para nabi dari Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Daud, Sulaiman, Shalih, Zakaria, Yahya, Isa.
BACA JUGA: BDS: Bahrain Terlibat Kejahatan Perang Jika Akui Produk dari Permukiman Israel
Jauh sebelum imperialisme Zionis Yahudi, Palestina pernah dijajah Yunani pimpinan Alexander Maxdoni tahun 332 SM selama 272 tahun. Kemudian Palestina jatuh ke tangan Romania tahun 63 SM dengan pimpinan Titus. Imperilalisme Romania berusia selama 700 tahun.
Dan mulai pada tahun 637 M, bangsa Arab Islam menaklukkan kembali Palestina. Yakni di bawah khilafah Islam Umar bin Khattab. Beliau sendiri yang menerima kunci-kunci kota Elia dari Patrikah Safarnius kemudian bangsa memberinya nama Al-Quds.
Tahun 1099 kaum Salib menguasai Al-Quds. Puncaknya pada tahun 1187, umat Islam di bawah pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi mengembalikan kota suci kepada umat Islam setelah perang Hittin. Kekuasaan Islam berlangsung selama 880 tahun. Kemudian Palestina dikuasai oleh bangsa Turki Utsmani tahun 1517 M di bawah pimpinan Sultan Salim I. Palestina berada di bawah kekuasaan Khilafah Utsmaniah selama 400 tahun.
Sebelum terpecahnya Kekaisaran Utsmaniyah, penduduk daerah yang sekarang meliputi ‘negara’ Israel modern, Tepi Barat, dan Jalur Gaza tidak secara eksklusif beragama Muslim. Di bawah pemerintahan Kekaisaran tersebut pada pertengahan abad ke-16, tidak lebih dari 10.000 orang Yahudi tinggal di Palestina, yang merupakan sekitar 5% dari populasi.
Ini mungkin merupakan proporsi terbesar orang Yahudi dibandingkan dengan populasi non-Yahudi dalam suatu wilayah tertentu pada saat itu. Sebagai perbandingan, orang Yahudi saat ini berjumlah sekitar 0,2% dari populasi dunia. Pada pertengahan abad ke-19, sebuah sumber Turki mencatat bahwa di Palestina 80% dari populasi yang berjumlah 600.000 jiwa diidentifikasi sebagai orang Muslim, 10% sebagai orang Kristen Arab dan 5-7% sebagai orang Yahudi.
BACA JUGA: Kisah Yahudi yang Coba Menjebak Rasulullah
Akibat kegoncangan dan kelemahan Turki Utsmani, pada tahun 1918 M, Inggris berhasil menjajah Palestina. Mulai dari sinilah Yahudi yang sempat terusir dari tanah Palestina, mendapat restu dari pemerintah kolonial Inggris untuk tinggal kembali. Selain itu, Yahudi juga mendapat perlindungan dari Inggris.
Bangsa Arab adalah penduduk pertama Palestina dan bukan Yahudi. Palestina berada di bawah kekuasaan Arab Islam dan Turki Islam selama 1300 tahun secara berkesinambungan. Sementara Yahudi hanya berkuasa di Palestina secara terputus-putus kurang lebih 380 tahun.
Sejak tahun 332 SM, Yahudi di Palestina tidak memiliki eksistensi. Dan saat Inggris masuk Palestina tahun 1918, jumlah Yahudi tidak lebih dari 80.000 orang, sebelum akhirnya terjadi eksodus besar-besaran dan penjajahan terhadap Palestina saat ini. []