LOMBOK—Sebanyak 137 warga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga korban gempa tengah menderita penyakit malaria, dinas kesehatan Lombok Barat melaporkan.
Menurut data terakhir yang dikeluarkan dinas kesehatan warga yang menderita penyakit Malaria tersebar di tiga kecamatan di Lombok Barat yaitu Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Batu Layar an Kecamatan Lingsar.
BACA JUGA: Kesulitan Air Bersih, Warga Lombok Patungan Bikin Saluran
“Data itu akan terus diperbarui dari laporan tim yang turun ke lapangan untuk melakukan tes darah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rachman Sahnan Putra.
Selain melakukan tes darah, tim medis yang turun ke lapangan juga membagikan kelambu dan melakukan pembersihan tempat berkembangnya jentik nyamuk.
Sulitnya medan yang harus ditempuh menjadi masalah untuk pihak kesehatan melakukan kunjungan. Lokasi hanya bisa dilalui dengan sepeda motor.
Salah satu warga Dusun Kekeran Amaq Aniyah, 60, mengatakan dirinya positif malaria setelah darahnya dicek.
“Saya meriang, dada saya sesak tapi tidak terlalu dan pusing-pusing, saya masih kuat, tapi rasanya memang tidak enak badan,” kata Aniyah.
BACA JUGA: Antusias Dikunjungi Prabowo, Pengungsi Korban Gempa Lombok Teriakkan 2019 PAS
Aniyah tinggal sebatang kara setelah bercerai dengan istrinya. Kini ia tidur di berugak atau gazebo yang terbuka, karena rumahnya rusak akibat gempa.
Sementara itu Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid telah menetapkan kasus malaria sebagai Keadaan Luar Biasa (KLB) dengan pertimbangan kemanusiaan. []
SUMBER: ANADOLU | KOMPAS