PALESTINA–Pesawat-pesawat tempur Israel kembali melancarkan beberapa serangan udara di lokasi perlawanan Palestina di Jalur Gaza pada Selasa (5/3/2019) malam.
Koresponden PIC melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan setidaknya dua rudal di pos perlawanan “Badr” yang terletak di selatan Kota Gaza. Selanjutnya, pesawat tempur Israel kembali menembakkan rudal ketiga di lokasi yang sama.
Koresponden PIC menjelaskan bahwa pemboman itu menyebabkan kerusakan parah di lokasi serangan. Terdengar ledakan besar. Namun tidak menimbulkan korban jiwa.
BACA JUGA: Aktivis dan Tokoh Palestina Kecam Israel atas Pemangkasan Pajak
Sumber-sumber Israel mengklaim bahwa serangan ini dilakukan itu sebagai respon atas jatuhnya balon peledak di dekat sebuah rumah di kompleks permukiman Israel “Eshkol.” Ledakan balon menyebabkan kerusakan di lokasi jatuhnya balon.
Ketegangan dan eskalasi antara perlawanan Palestina dan penjajah Israel kembali terjadi setelah pasukan penjajah Israel membom sejumlah pos dan titik-titik perlawanan Palestina dengan dalih adanya peluncuran balon peledak ke wilayah Israel di pinggiran Jalur Gaza.
Setelah perjanjian gencatan senjata goyah, “Unit-unit balon peledak” kembali bekerja secara intensif di daerah-daerah perbatasan. Mereka menembakkan banyak balon peledak ke arah permukiman-permukiman Israel dekat Jalur Gaza.”
Menanggapi peluncuran balon-balon tersebut, Israel mencoba untuk menerapkan perimbangan baru melalui serangan balasan dengan menarget sejumlah pos dan titik-titik perlawanan Palestina.
BACA JUGA: Partai Oposisi Israel Desak Netanyahu segera Mengundurkan Diri
Pada hari Senin (4/3/2019), pasukan penjajah Israel melancarkan serangan udara menggunakan pesawat helikopter tempur ke lokasi pemantauan perlawanan Palestina di perbatasan timur wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza, yang menyebabkan kerusakan materi tanpa ada korban jiwa.
Menyusul terjadinya ketegangan dan eskalasi baru ini, sedianya delegasi keamanan Mesir pada Selasa (5/23/2019) berkunjung ke Jalur Gaza untuk membahas cara-cara untuk menenangkan suasana dan mencegah babak baru eskalasi yang akan mengubah bentuk kesepahaman yang disepakati sebelumnya. []
SUMBER: PIC