JIKA kita melihat pemberitaan masa kini, maka kita akan mendengar kabar mengenai keadaan suku Rohingya, khususnya umat muslim. Dimana konflik di Myanmar itu belum juga usai. Sudah sejak beberapa tahun berlalu, suku Rohingya selalu menerima penindasan. Mereka tak bisa hidup dengan tenang dan damai di negaranya sendiri.
Mungkin, di antara kita masih ada yang belum tahu seperti apa fakta-fakta miris yang terjadi pada suku Rohingya. Lantas, apa sajakah fakta-fakta itu?
1. Suku Rohingya, berasal dari pedagang Arab yang bermukim di wilayah Rakhine (perbatasan Bangladesh dan Myanmar saat ini) pada abad ke-7. Catatan sejarah tidak menjelaskan adanya konflik etnis selama awal kedatangan imigran Rohingya.
2. 1785 Kerajaan Burma (sekarang Myanmar) melakukan invasi militer ke wilayah Rakhine dan berhasil menguasainya. Sayangnya, mereka tidak mau mengakui keberadaan etnis Rohingya.
3. Saat Inggris melakukan kolonialisasi pada 1826. Pemerintah Kolonial Inggris memindahkan beberapa etnis Rohingya ke wilayah Burma. Hal ini dikarenakan untuk membantu peningkatan produksi pertanian karena wilayah Burma cocok untuk pertanian.
4. Awal abad ke-19 mulai terjadi bentrokan dengan pemeluk Budha di Burma. Namun, pemerintah Inggris mampu meredamnya.
5. Masa Jepang, pemeluk Budha di Burma lebih banyak menempati jabatan di pemerintahan. Sedangkan, suku Rohingya dipersenjatai Inggris untuk memukul mundur Jepang.
6. Jepang mengetahui yang hendak dilakukan suku Rohingya. Sehingga, terjadilah pembantaian terhadap suku Rohingya. Banyak dari mereka yang dilarikan ke Bangladesh. Ini alasan nantinya mengapa suku Rohingya tidak diterima di Myanmar.
7. Selepas Perang Dunia II, Rohingya sempat mendirikan negara sendiri. Namun, tidak ada negara yang mau mengakui kedaulatannya.
8. Terjadi kudeta pada 1962, sehingga muncul operasi militer terhadap suku Rohingya. Salah satu operasi yang paling terkenal, yakni “Operasi Raja Naga”, akibatnya 200.000 suku Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
9. Gelombang pengungsi yang begitu besar, pemerintah Bangladesh keberatan menerima suku Rohingya. Permasalahan ini akhirnya ditangani oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
10. PBB mengembalikan suku Rohingya ke Myanmar. Pemerintah Bangladesh menegaskan, suku Rohingya bukan warga Bangladesh.
11. Kerusuhan terjadi pada 2012 dan 2014 berkenaan dengan diskriminasi yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap suku Rohingya.
12. Pada 2015, pemerintah Myanmar mencabut status kewarganegaraan etnis Rohingya. Inilah yang menyebabkan suku Rohingya berbondong-bondong mengungsi dari Myanmar.
13. Jumlah penduduknya sekarang ditaksir hanya 1,3 juta jiwa.
14. Sulit mengakses pendidikan, sarana ibadah, dan kesehatan di Myanmar. []
Sumber: www.bintang.com