1. “BILA kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan.” (Imam Syafi’i)
2. “Jangan cintai orang yang tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu.” (Imam Syafi’i)
3. “Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia.” (Imam Syafi’i)
4. “Doa di saat tahajud umpama panah yang tepat mengenai sasaran.” (Imam Syafi’i)
BACA JUGA:Â Sejak Kecil, Imam Syafi’i Belajar Ilmu Agama dengan Semangat Membara
5. “Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat.” (Imam Syafi’i)
6. “Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasihatimu. Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
7. “Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang ditenun.” (Imam Syafi’i)
8. “Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu dan kematian di pelupuk matamu.” (Imam Syafi’i)
9. “Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing.” (Imam Syafi’i)
10. “Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar di hadapan orang diharap atau ditakuti.” (Imam Syafi’i)
BACA JUGA:Â Begini Kecerdasan Ibunda Imam Syafii
11. “Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta.” (Imam Syafi’i)
12. “Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha.” (Imam Syafi’i)
13. “Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang.” (Imam Syafi’i)
14. “Apabila engkau memiliki seorang sahabat yang membantumu dalam ketaatan kepada Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah.” (Imam Syafi’i).