KEHIDUPAN di dunia hanya sebatas persinggahan. Kita tida akan selamanya berada di dunia. Namun seiring dengan bergulirnya waktu yang panjang terkadang membuat lupa mereka sang pelakon peran dunia.
Padahal kehidupan di dunia ini pun tak berlangsung lama, tak akan sampai ratusan tahun. Lalu kita akan mati dan ruh kita berpindah ke alam barzakh (kubur) dan seterusnya untuk melangsungkan perjalanan selanjutnya menuju Allah, hingga kita sampai pada suatu hari yang Allah firmankan, “Di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”( QSAs-Syu’ara: 88-89).
Allah SWT jauh-jauh hari telah memperingatkan kita dengan firmannya, “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, Maka Sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya”. (QS. An-Nazi’at: 37-41)
BACA JUGA: Terjangkit Penyakit Cinta Dunia, Apa Sajakah Ciri-cirinya?
Kita semua yakin bahwa alam akhirat itu ada, karena demikianlah ciri-ciri orang yang beriman yang Allah sebutkan dalam firmannya: “Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 4)
Dalam kehidupan dunia ini, kita dihadapkan pada berbagai macam cobaan termasuk di antaranya cobaan kenikmatan dunia. Memang suatu hal yang cukup manusiawi jika manusia memiliki kecenderungan atau rasa suka terhadap hal-hal duniawi. Allah berfirman: “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga.” (QS. Ali-Imran: 14)
Namun kemudian Allah menegaskan bahwa semua kenikmatan tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenikmatan di sisi-Nya, yaitu kenikmatan yang kekal abadi, bukan kenikmatan yang tak ubahnya seperti fatamorgana seperti kenikmatan dunia ini “kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 85)
Lalu seperti apakah orang yang cinta dunia itu? Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang terdeteksi penyakit cinta dunia:
1. Tujuan hidupnya hanyalah untuk mencari kesenangan dunia (harta, tahta, wanita, popularitas) dengan segala macam cara yang tidak memperdulikan halal dan haram.
BACA JUGA: Husnul Khatimah, Benci ataukah Cinta Dunia?
2. Gara-gara sibuk urusan dunia sampai lupa dan lalai beribadah kepada Allah.
3. Berani mengorbankan agama dan imannya demi mendapatkan kenikmatan dunia.
4. Suka bermewah-mewah, bermegah-megah dan bangga dengan dunia yang dimilikinya dan kurang bersyukur.
5. Suka menumpuk-numpuk harta dan enggan menginfaqkannya untuk membantu fakir miskin dan orang yang perlu bantuan.
6. Ukuran kesuksesan baginya hanya dunia dan beragama baginya hanyalah sebagai status.
7. Takut mati.
[]