PALESTINA–Anak-anak Palestina di penjara Israel mengalami berbagai tindakan represif. Bahkan untuk sekadar merayakan Idul Fitri pun mereka mendapat larangan dari Israel. Hal ini disampaikan Direktur Pusat Studi Tawanan Palestina Raafat Hamduna.
“Idul Fitri menjadi pembantaian hati para tawanan di penjara-penjara Israel. Karena ratusan tawanan hati mereka tercabik-cabik atas kondisi anak-anak mereka pada hari Idul Fitri. Di mana ada perasaan cemas, kehilangan dan kerinduan untuk bertemu anak-anak mereka di hari istemewa seperti ini,” kata Hamduna.
BACA JUGA: Israel Ancam Bongkar Taman Bermain Anak-anak Palestina
Dia menjelaskan bahwa administrasi penjara Israel tidak memahami keistimewaan ini. Tidak peduli dengan masalah kunjungan dan bertemu keluarga, mengirim gula-gula, pakaian dan pertemuan para ibu yang anak-anak mereka dipenjara.
Hamduna mengatakan bahwa 5700 tawanan Palestina, termasuk 250 anak-anak, yang mendekam di penjara Israel dilarang melihat orang tua dan ibu mereka. Tidak diperlakukan seperti hak anak-anak tahanan lain yang mendapatkan hak-hak dan berbagai bentuk kesejahteraan pada kesempatan penting seperti itu.
Dia memperingatkan akan bahaya tindakan represif Israel pada para tawanan Palestina di Idul Fitri. Idul Fitri tiba, namun pihak administrasi layanan penjara penjara melakukan berbagai pelanggaran terhadap para tawanan Palestina. Mereka diperlakukan dengan keras bertentangan dengan hak asasi manusia dan konvensi internasional.
BACA JUGA: Sejak 1967, Israel Tangkap 50.000 Anak-anak Palestina
Hamduna meminta organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk menekan penjajah Israel agar mematuhi pasal-pasal Konvensi Jenewa dan klausulnya, yang menegaskan hak-hak tawanan dalam menunaikan ibadah dan merayakan hari raya. []
SUMBER: PALINFO