MARATHON merupakan olahraga balap lari jarak jauh yang menguras tenaga. Pelari marathon tentunya dituntut memiliki stamina yang prima. Oleh karena itu, melakukan lari marathon dalam kondisi berpuasa pastinya berat untuk dilakukan. Namun, seorang pelari amatir asal Inggris, Tariq Mahmood, berhasil menaklukan tantangan berat itu. Dia bahkan berhasil menyelesaikan marathon pada 2 Juni 2019 lalu saat dirinya tengan melakukan puasa Ramadhan.
“Saya suka berlatih selama bulan Ramadhan. Saya pergi ke gym pada jam terakhir sebelum matahari terbenam, ”kata pria berusia 43 tahun asal Bretton itu.
BACA JUGA: Ini Sederet Pesepakbola Muslim yang Tetap Puasa di Leg Kedua Semifinal Liga Champion
Dikutip dari Peterborough Today, Tariq Mahmood berlari 41,8 km melintasi Peterborough, Inggris. Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa tetap bugar saat menjalani puasa Ramadhan itu sangat mungkin. Puasa tidak menghalangi Mahmood yang menyelesaikan maraton yang diikutilebih dari 100 orang dalam empat jam 31 menit.
Dia bergabung dengan pengendara sepeda Christopher Coulter (pertolongan pertama), Russell Khan (pendukung) dan Waqar Elahi (juru kamera), dalam lomba marathon yang disiarkan langsung di Facebook.
“Banyak orang mengatakan mereka tidak berlatih karena mereka merasa terlalu sulit. Saya pikir saya bisa melakukan sesuatu. Saya mulai melakukan riset dan sepertinya ini belum pernah dilakukan sebelumnya, ”ungkapnya.
Ayah tiga anak ini tidak pernah ragu bahwa dia akan berhasil menyelesaikan marathon itu.
“Dua kilometer terakhir itu sulit karena saya memiliki niggle di lutut kiri saya,” katanya.
Setelah menyelesaikan lomba, ia harus menunggu satu jam lagi untuk matahari terbenam agar berbuka puasa.
Namun, hal itu tak menyurutkan spiritnya untuk berjuang. Motivasi terbesarnya adalah untuk menginspirasi ketiga putranya dan mengumpulkan £ 90.000 untuk memberikan ‘kejutan’ bagi keluarga di Indonesia.
“Tapi saya hanya menghilangkannya. Motivasi saya adalah putra saya Aayan (13), Layth (10), dan Feroz (9). Ini untuk menunjukkan kepada mereka segala sesuatu mungkin terjadi jika Anda cukup termotivasi.”
Uang yang dihimpun oleh Mahmood melalui marathon tersebut akan digunakan untuk proyek New Home New Start, yang menyediakan rumah bagi keluarga yang tinggal di Sulawesi, Indonesia, di mana banyak yang tidak memiliki toilet atau fasilitas dapur yang memadai.
Dia akan segera bertemu dengan pemilik tanah dan pembangun dan akan membantu membangun rumah. Kampanye amal Mahmood via lari marahon ini intinya menunjukkan bahwa umat Islam mendedikasikan waktu mereka selama Ramadhan untuk lebih dekat kepada Allah melalui doa, amal, pengendalian diri, dan perbuatan baik.
BACA JUGA: Seorang Pria Non-Muslim di AS Ikut Puasa Ramdhan, Ini Alasannya
Lari Marahon Ramadhan seperti yang diikuti Mahmood, rencananya akan dilangsungkan kembali tahun depan tetapi dengan maraton 3k, 5k, 10k, setengah maraton, atau penuh untuk umum.
Peterborough adalah kota katedral Inggris dengan populasi 196.640 pada tahun 2015. Sekitar 56,7% penduduk kota mengklasifikasikan diri mereka sebagai Kristen dalam Sensus 2011. Kota ini memiliki persentase Muslim yang lebih tinggi daripada Inggris secara keseluruhan (9,4% dibandingkan dengan 5% secara nasional). Mayoritas Muslim ini tinggal di daerah Millfield, Kota Barat, dan Inggris Baru di kota ini, tempat dua masjid besar termasuk Masjid Faidhan-e-Madinah. []
SUMBER: ABOUT ISLAM