LARANGAN di bulan Dzulhijjah merupakan sesuatu yang harus diketahui oleh setiap muslim. Arti dari Dzulhijjah terdiri dari dua kata, yaitu kata Dzul dan Al Hijjah. Dzul dapat diartikan sebagai pemiliki, sedangkan Al Hijjah yang diartikan sebagai haji. Alasan diberikan nama bulan Dzulhijjah, karena saat zaman Jahiliyah orang Arab melakukan ibadah haji di bulan tersebut. Bulan Dzulhijjah termasuk bulan ke- 12 dan terakhir dalam penanggalan Hijriyah.
Saat dalam bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang khusus untuk melakukan amalan-amalan. Tetapi, ada juga beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan saat bulan ini. Berikut penjelasan mengenai larangan di bulan Dzulhijjah:
1. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Dilarang Melakukan Perbuatan Zalim
“Sesungguhnya bilangan pada bulan pada sisi Allah ada dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah : 36).
BACA JUGA: Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah
Ayat tersebut menjelaskan bahwa jumlah bulan dalam setahun yang ditetapkan ada 12 bulan. Di antara bulan-bulan tersebut, ada 4 bulan haram yaitu Zulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka, umat muslim dilarang untuk melakukan kezaliman untuk diri sendiri. Bahkan tidak hanya karena bulan Dzhulhijjah saja, tetapi untuk setiap harinya di bulan-bulan yang lainnya juga. Umat muslim yang melakukan suatu amalan di bulan Dzulhijjah akan mendapatkan pahala begitu besar.
2. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Memberi Kesusahan Pada Orang Lain
Dari Aisyah berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi umatku lantas dia merepotkan (membuat susah) umatku, maka repotkanlah dia.” (HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan mengenai doa dari Rasulullah ﷺ terhadap orang yang diberikan kemudahan oleh Allah untuk mengurusi kaum sesamanya, tetapi dia tidak melakukannya dengan baik malah memberikan kesusahan. Maka, orang tersebut akan mendapatkan kesusahan pula.
Sedangkan, orang yang memberikan kemudahan dan mengurusi urusan kaum sesamanya dengan baik walaupun ada yang di luar kemampuannya. Maka orang tersebut akan mendapatkan pahala.
3. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Melewatkan Kesempatan Beramal Shalih
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, mereka (para sahabat) bertanya: Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya)?, beliau bersabda: Dan tidak juga berjihad di jalan Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka dari itu sangat disayangkan jika hari-hari di bulan Dzulhijjah, kita lewatkan begitu saja. Karena, kita tidak akan pernah tahu kapan kesempatan baik tersebut bisa dirasakan lagi.
4. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Meremehkan Amalan Sunnah
Banyak hal yang dapat mempengaruhi dalam meremehkan amalan sunnah, beberapa di antaranya seperti menganggap bahwa amalan wajib sudah cukup atau merasa sudah sempurna jadi tidak perlu ditambahkan dengan amalan sunnah, memiliki rasa malas, merasa sibuk dengan urusan dunia, dan lain-lain. Padahal jika sering melakukan amalan sunnah, maka kita akan mendapatkan pahalanya lebih banyak lagi untuk bekal di akhirat.
5. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Tidak Banyak Berdoa
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baiknya doa adala di hari Arafah.” (HR. At-Tirmidzi). Kita sebagai umat muslim yang lemah tidak boleh sombong kepada Allah dengan tidak berdoa kepada-Nya dan termasuk perbuatan dosa, padahal Allah sangat menyukai umat-umat yang berdoa kepada-Nya. Terlebih lagi sangat dianjurkan untuk berdoa di hari ke 10 di bulan Dzulhijjah, karena hari tersebut hari di mana doa paling cepat dikabulkan oleh Allah.
BACA JUGA: 7 Alasan Mengapa 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Sangat Spesial
6. Larangan di Bulan Dzulhijjah: Memotong Kuku bagi yang Berudhhiyah
Jika umat muslim melakukan berqurban, maka dianjurkan untuk tidak memotong kuku agar amalannya dapat diterima. Seperti yang dijelaskan dalam hadis ini, “Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.” (HR. Muslim no. 1997). Sedangkan, bagi orang yang tidak melakukan qurban diperbolehkan untuk memotong kukunya. []
BERSAMBUNG | SUMBER: UMROH.COM
15 Larangan di Bulan Dzulhijjah yang Umat Muslim Perlu Tahu (2-Habis)