JERUSALEM — Pemilik klub sepakbola Beitar Jerusalem, Moshe Hogeg mengaku mendapat ancaman dari para pendukung klubnya. Ancaman itu diterima Hogeg setelah dirinya merekrut pemain yang memiliki nama yang identik dengan agama Islam.
Pemain yang dimaksud adalah Ali Mohamed. Dia dibeli dari klub Maccabi Netanya senilai 2.5 juta dolar AS (sekitar Rp 360 milyar). Pemian kelahiran Nigeria itu sebenarnya beragama Kristen namun dia punya nama yang diidentikan dengan muslim. Pendukung Beitar Jerusalem yang dikenal sebagai kelompok ultra kanan pun mempersoalkan nama “Mohamed” yang menurut mereka tidak sesuai dengan kebijakan klub.
BACA JUGA: Siapa Moanes Dabour? Pesepakbola Muslim Kelahiran Israel
Hogeg menyebut ia menerima ancaman melalui telepon namun menyebut ia tidak peduli dengan asal atau pun agama yang dianut oleh Ali Mohamed. Dia justru balik mengancam akan menuntut siapa pun yang mengancam dirinya atau pun pemainnya.
“Sembilan puluh sembilan koma sembilan persen reaksi adalah mendukung dan menyenangkan,” kata Hogeg. “Memang ada beberapa tanggapan yang bermasalah. Orang-orang yang bingung ini harus bersiapa menghadapi tuntutan.”
“Apa urusannya soal (agama) ini? Yang pasti dia pemain hebat. Benar-benar tidak ada hubungannya dan tidak penting sekali,” lanjut Hogeg.
BACA JUGA: Ditembak Sniper Israel, Empat Bersaudara Ini Tak Bisa lagi Bersepakbola
Pihak penggemar yang menyebut diri mereka sebagai “La-Familia” dan sangat ultra-nasionalis bereaksi, “Setelah melakukan pemeriksaan tentang identitas pemain Ali, kami katakan kami tidak bermasalah dengan kehadirannya karena ia seorang penganut Kristen. Kami hanya bermasalah dengan namanya.”
“Kami hanya memastikan bahwa namanya harus diganti sehingga nama ‘Mohamed” tidak akan kami dengar di Stadion Teddy milik Beitar,” demikian pernyataan “La-Familia.” []
SUMBER: TIMES OF ISRAEL