Oleh: Ahmad Yusuf Abdurrohman
ahmad.yusuf.abdurrohman@gmail.com
ISLAM, tidaklah mengatur urusan antara seorang hamba dengan Tuhannya saja. Namun, Islam juga mengatur hubungan antara hamba dengan sesamanya. Dalam intreraksi dengan orang lain, terkadang kita terlalu berlebihan dalam keinginan mengetahui orang lain ataupun apa urusan yang orang lain kerjakan.
Rasa peduli memanglah baik. Namun, ketika hal itu adalah rasa ingin mengurusi urusan orang lain, dan hendak ikut campur di dalamnya, maka hendaknya kita segera menyadari dan meninggalkannya.
Karena setiap orang memikiki privasi masing-masing. Dan tidak semua orang mau urusannya diketahui bahkan ada campur tangan orang lain di dalamnya.
Dan juga bisa jadi hal tersebut tidaklah penting bagi kita. Kecuali jika memang orang tersebut membutuhkan pertolongan.
Bukankah lebih baik kita hanya mengurusi urusan yang penting saja dan tidak menyibukkan diri dengan sesuatu yang kurang bermanfaat?
Bahkan, Rasulullah sudah mengingatkan tentang hal ini sejak dahulu kala.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak peting (berguna) baginya,”‘
(Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dan lainnya)
Itulah wasiat Rasulullah agar diri kita lebih mementingkan hal-hal yang penting saja dan meninggalkan hal yang tak berkaitan dengannya.
Bahkan, hal itu termasuk kebaikan Islam sessorang.
Maka, marilah kita tinggalkan hal-hal yang tak penting, Kawan. Â []
Jakarta, 08 Oktober 2016