ABDURRAHMAN bin Samrah berkata,Suatu pagi Rasulullah keluar menemui kami. Saat kami sedang berada di tempat berteduh di kota Madinah. Setelah bertemu dengan kami beliau berkata, “Sesugguhnya tadi malam aku bermimpi melihat sesuatu yang luar biasa.”
Pertama, aku melihat sesorang dari umatku yang didatangi oleh malaikat maut yang akan mencabut nyawanya. Kemudian datanglah amalan kebaikan dia kepada kedua orang tuanya maka amalan tersebut mencegahnya dari kematian.
Kedua, aku melihat salah seorang umatku yang telah dipersiapkan untuknya siksa kubur kemudian datanglah amalan wudhunya ketika ingin menunaikan salat maka amalan tersebut pun mencegahnya dari siksa kubur.
BACA JUGA: Ringan dan Mudah, Inilah 2 Amalan Pembersih Hati
Ketiga, aku melihat salah seorang umatku yang telah dikepung oleh malaikat penyiksa kemudian datanglah amalan salatnya maka amalan tersebut menyelamatkannya dari kepungan malaikat penyiksa.
Keempat, aku melihat salah seorang umatku yang terengah-engah karena kehausan. Ketika sampai ke telaga malah diusir. Kemudian datanglah amalan puasanya di bulan ramadan maka amalan tersebut membuatnya diberi minum dari air telaga itu.
Kelima, aku melihat salah seorang umatku sementara orang-orang mukmin saat itu terlihat ada dalam kelompoknya masing-masing. Ketika mendekati salah satu kelompok dari mereka, ia ditolak kemudian datanglaH amalan mandi janabatnya maka kemudian mereka mendudukkan dia disampingku.
Keenam, aku melihat salah seorang umatku yang di depannya gelap, di belakangnya gelap di bawahnya juga gelap dan dia sedang meraba-raba dalam kegelapan. Kemudian datanglah amalan haji dan umrahnya maka kedua amalan tersebut mengeluarkannya dari kegelapan dan memasukkannya kedalam cahaya.
Ketujuh, aku melihat salah seorang umatku yang berbicara kepada orang-orang mukmin tapi tidak bisa berbicara. Kemudian datanglah amalan silaturahimnya dan berkata,”Wahai jama’ah orang-orang yang beriman, berbicaralah padanya karena sesungguhnya dulu ia adalah orang yang menyambung tali silaturahim kepada saudaranya.” Kemudian orang-orang mukmin berbicara padanya, menjabat tangannya dan dimasukkan dalam kelompok mereka.
BACA JUGA: Kewajiban Bertaubat Kala Ditimpa Musibah
Kedelapan, aku melihat salah seorang umatku menjaga wajahnya dengan tangannya dari api yang menyala-nyala dan percikannya menyambar. Kemudian datanglah amalan sedekahnya maka amalan tersebut menaunginya dan melindungi wajahnya dari api tersebut.
Kesembilan, aku melihat salah seorang umatku merangkak dengan kedua lututnya di antara dia dengan Allah terdapat penghalang. Kemudian datanglah amalan akhlak baiknya maka diambillah tangan orang tersebut dan dimasukkan di sisi orang-orang yang diridhai oleh Allah SWT.
Kesepuluh, aku melihat salah seorang dari umatku yang telah dikepung oleh malaikat zabaniyah dari berbagai tempat. Kemudian datanglah amalan menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar maka amalan tersebut menyelamatkannya dari malaikat zabaniyah dan memasukkannya bersama malaikat rahmat.
Kesebelas, aku melihat salah seorang umatku yang buku catatan amalnya diberikan dari arah kirinya. Kemudian datanglah amalan khouf (takut) kepada Allah SWT maka diambillah buku catatan amal tersebut dan diberikan ke arah kanannya.
Keduabelas, aku melihat salah seorang umatku berada di pinggir neraka jahanam. Kemudian datanglah amalan roja’ (harapan) kepada Allah SWT maka amalan tersebut menyelamatkannya dari pinggir neraka jahannam.
Ketigabelas, aku melihat salah seorang umatku yang telah turun ke dalam neraka. Kemudian datanglah airmatanya yang pernah ditumpahkan karena takut kepada Allah SWT maka airmata tersebut menyelamatkannya dari neraka.
BACA JUGA: 7 Amalan agar Terhindari dari Gangguan Setan
Keempatbelas, aku melihat salah seorang umatku yang berdiri di atas shirat (jembatan yang lebih tajam dari pedang) dalam keadaan gemetar seperti bergetarnya pohon kurma yang terkena angin topan. Kemudian datanglah amalan hushudzdzan (berbaik sangka) kepada Allah SWT maka hilanglah gemetarnya tersebut dan mampu berjalan di atas jembatan itu.
Kelimabelas, aku melihat salah seorang umatku yang berada di atas jembatan terkadang mengesot, terkadang merangkak dan terkadang bergelantungan. Kemudian datanglah bacaan shalawatnya kepadaku maka aku mendirikannya sehingga bisa lewat di atas jembatan itu.
Keenambelas, aku melihat salah seorang umatku yang telah sampai ke pintu surga tetapi pintunya terkunci. Kemudian datanglah amalan syahadatnya yang diucapkan dengan ikhlas dari hati maka terbukalah pintu surga tersebut dan masuklah dia ke dalam surga. []