Oleh: Abu Shofwan
Bismillahirrahmaanirrahim. Semoga shalawat serta salam tercurahkan atas nabi kita Muhammad, keluarga ,dan segenap sahabatnya, amin.
Tulisan ini berasal dari beberapa catatan pribadi tatkala membaca sebuah kitab yang berjudul “Aljaddul Hatsis Fi Bayani maa laisa bihadits ” yang disusun oleh salah seorang ulama hadits abad 12 H yang bernama Ahmad bin Abdulkarim al’Amiri AlGhazzi rahimahullah yang wafat pada tahun 1143 H. Kitab tersebut mencakup banyak ucapan yang sering dianggap oleh sebagian muslim sebagai sebuah hadits. Ketika membaca kitab ini, saya memilah beberapa catatan ungkapan darinya. Dan, di antara catatan tersebut adalah sebagaimana yang tertera di bawah ini dengan menyertakan halaman dan nomor hadits yang saya nukilkan dari kitab tersebut. Semoga bermanfaat, amiin.
1.
إن الله يدعو الناس يوم القيامة بأسماء أمهاتهم سترا منه على عباده ) )
“Sesungguhnya Allah menyeru manusia pada hari kiamat dengan nama ibu mereka demi menyembunyikan aib para hambaNya.
Hadits ini Riwayat Albaihaqi dari hadits Ibnu abbas tapi sanadnya lemah sekali, Imam Ibnul jauzi berkata : Hadits ini palsu. Juga menyelisihi hadits abu darda’ :
إنكم تدعون يوم القيامة بأسمائكم وأسماء آبائكم فحسنوا أسماءكم ) )
“Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian ,dan nama ayah kalian, maka perindahlah nama kalian.” (hal. 20, Hadits no. 52)
2.
إن الميت يرى النار في بيته سبعة أيام ) )
“Sesungguhnya sang mayit bisa melihat api di rumahnya selama 7 hari ( dari hari wafatnya )”.
Imam Ahmad ditanya tentang ucapan ini, beliau menjwab: Hadits ini batil ,tidak punya sumber (palsu) dan ini (keyakinan seperti ini ) adalah suatu keyakinan bid’ah” ( hal.23, Hadits no.66 )
BACA JUGA: Mengenal Hadits Dhaif
3.
( تحية البيت الطواف )
“Tahiyat untuk Albait/Ka’bah (ketika masuk MasjidilHaram) adalah Tawaf .”
Ungkapan ini bukanlah hadits, namun maknanya shahih, sebagaimana dalam hadits shahih dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
أول شيء بدأ به النبي صلى الله عليه وسلم حين دخل مكة أنه توضأ ثم طاف ))
“Perkara pertama yang dilakukan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam ketika masuk Mekah (Masjidilharam) adalah beliau berwudhu lalu tawaf”. (hal. 28 Hadits no. 87)
4.
( حب الوطن من الإيمان )
“Cinta tanah air adalah bagian dari iman.”
Ungkapan ini bukanlah Hadits. (lihat : hal. 32, Hadits no.111 )
5. خير الأمور أوساطها
“Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan”.
Ini bukanlah hadits namun dari ucapan Mutharrif bin Abdullah dan Yazid bin Murrah AlJu’fi, juga diriwayatkan dari ucapan Abu Qilabah dan Ali radhiyallahu’anhu. ( lihat hal. 37, Hadits no. 136 )
6. Tambahan lafadz: (Addarajatarrafii’ah ) dalam doa setelah azan.
AsSakhawi rahimahullah berkata : “Saya tidak mendapatkannya (tambahan lafadz ini) dalam riwayat riwayat hadits, adapun haditsnya (doa setelah azan) adalah riwayat dari Jabir radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang ketika selesai mendengar azan membaca :
اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة ةالفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته
“Niscaya ia berhak mendapatkan syafaatku “.
(lihat hal.39 ,Hadits no.144 )
7.
رحم الله من عمل عملا وأتقنه
“Allah merahmati orang yang beramal dan menekuninya”.
Lafadz yang seperti ini tidak diketahui (dalam hadits), namun yang ada dalam hadits adalah lafadz:
إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه
“Sesungguhnya Allah cinta jika salah seorang diantaramu melakukan suatu amalan,ia benar-benar menekuninya”. (hal.42, Hadits no. 159 )
8. Hadits: “Keutamaan bulan Rajab atas semua bulan adalah sebagaimana keutamaan AlQuran atas semua perkataan, dan keutamaan bulan Sya’ban atas semua bulan adalah seperti keutamaanku atas semua nabi, dan keutamaan Ramadhan atas semua bulan adalah sebagaimana keutamaan Allah atas para hambaNya “.
Ibnu Hajar berkata : Hadits ini palsu. ( hal.65 ,Hadits no. 258 )
9.
كنت نبيا وآدم بين الماء والطين
“Waktu aku telah menjadi nabi, Adam masih berbentuk antara air dan tanah”
Hadits ini tidak diketahui memiliki lafadz seperti ini, namun dengan lafadz lain, di antaranya dalam riwayat Umar radhiyallahu’anhu. Hadits yang seperti ini sangat popular dikalangan kaum sufi dan dengan hadits ini dasar-dasar kesufian mereka terbangun, di antaranya; bahwa asal semua makhluk adalah dari nur Nabi Muhammad, dan bolehnya tawassul dengan hak dan jaah (kehormatan) rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Namun hadits ini diingkari (dianggap palsu ) oleh Ibnu taimiyah, AzZarkasyi, Ibnu Hajar, AsSuyuthi dan selain mereka. (lihat hal.72 ,Hadits no.301)
BACA JUGA: 3 Rahasia Abu Hurairah Banyak Meriwayatkan Hadits Nabi
10. Hadits: “Tidak ada satu nabipun kecuali diangkat setelah berumur 40 tahun”.
Ibnul jauzi rahimahullah berkata: hadits ini palsu. (hal. 82 ,Hadits no. 365)
11.
المغتاب والمستمع شريكان في الإثم
“Orang yang menggunjing dan yang mendengarkannya sama-sama mendapatkan dosa”.
Ungkapan ini tidak diketahui sebagai hadits, walaupun Al-Ghazali menukilnya dalam Kitab Ihya Ulumiddin sebagai hadits. Adapun maknanya maka telah ada dalam hadits bahwa beliau shallallahu’alaihi wasallam melarang untuk menggunjing dan mendengarkannya. (hal. 85, Hadits no.389 )
12.
من اكتحل يوم عاشوراء لم ترمد عيناه أبدا
“Barang siapa yang memakai celak pada hari Asyura, maka ia tidak akan pernah sakit mata selamanya “.
Telah diriwayatkan satu hadits yang semakna dengan ini,namun Alhakim rahimahullah berkata: Haditsnya mungkar. IbnulJauzi dan AsSakhawi juga berkata: Hadits ini maudhu’ (palsu). Bahkan Alhakim menambahkan : Memakai celak pada hari asyura secara khusus tidak ada sumbernya dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam, namun ini adalah bid’ah yang dibuat-buat oleh para pembunuh Husein “. (hal. 87, Hadits no. 402 )
13.
من زارني وزار أبي إبراهيم في عام واحد دخل الجنة
“Barangsiapa yang menziarahi kuburku dan kubur kakekku Ibrahim dalam satu tahun ,maka ia masuk surga “.
Ibnu Taimiyah dan AnNawawi rahimahumallah berkata : Hadits ini palsu, dan tidak punya sumber. (hal. 91, Hadits no.429 )
14.
من عرف نفسه فقد عرف ربه
“Siapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya”.
Ibnu AsSam’ani rahimahullah berkata : “Hadits ini tidak diketahui secara marfu’ (dari ucapan rasulullah shallallahu’alaihi wasallam) namun dikisahkan dari ucapan Yahya bin Mu’adz ArRazi”. Imam AnNawawai berkata : Hadits ini tidak tasbit / shahih ( dari Rasulullah). ( lihat hal.92, Hadits no. 436 )
15.
من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار
“Barangsiapa yang banyak shalat malam maka wajahnya akan indah pada siang harinya “.
Yang benar,ini bukanlah hadits,namun dari ucapan Syarik rahimahullah. ( hal.93 ,Hadits no.445 )
16.
لا يدخل الجنة ولد زانية
“Tidak akan masuk surga: anak hasil zina “.
Ibnu Thahir dan IbnulJauzi rahimahumallah berkata : Hadits ini palsu . (hal. 106, Hadits no. 522 ). []
SUMBER: WAHDAH ISLAMIYAH