YERUSALEM—Lebih dari 160 pemukim Israel memaksa masuk ke dalam Masjid Al Aqsa dari gerbang al-Maghareba. Gerbang tersebut dijaga ketat oleh pasukan pendudukan Israel.
Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa kekacauan atau gangguan yang dilakukan para pemukim itu terjadi di tengah tur provokatif di masjid tersebut. Di sana, mereka mendengarkan penjelasan tentang ‘kuil yang diklaim’ dan mencoba melakukan ritual Talmud. Para pemukim tersebut melangsungkan do’a di area Bab al-Rahma yang tertutup.
Mereka menyerukan pendukung mereka untuk berpartisipasi secara luas dalam serangan ke Al-Aqsa. Tindakan penerobosan tersebut, mereka sebut sebagai kesempatan bagi ‘Kemerdekaan Israel’.
Tindakan penerobosan oleh para pemukim Yahudi itu sebelumnya didahului oleh pihak intelijen dan polisi Israel yang menangkap salah satu penjaga masjid pada Rabu (18/4/2018) lalu. Selasin itu mereka juga melakukan tindakan menagncam empat orang lainnya untuk menjauh dari lingkungan kelompok pemukim selama serangan dan tur provokatif mereka.
Sebelumnya, pengadilan di entitas Israel mengeluarkan keputusan mengizinkan pemukim Yahudi untuk melantunkan ‘Am Yisrael Chai’, yang berarti masyarakat Israel yang hidup atau hidup kembali dalam bahasa Ibrani, di dalam Masjid Al Aqsa. Keputusan tersebut dikecam keras oleh Kementerian Luar Negeri Palestina.
Palestina mengatakan, bahwa keputusan itu merupakan langkah praktis menuju pembagian Masjid Al Aqsa. Kementerian Palestina tersebut juga memperingatkan tentang akibat dari tindakan dengan peningkatan serangan para pemukim Israel tersebut ke dalam Masjid Al Aqsa sebagai strategi tersencana pihak Israel. []
SUMBER: GULF TIMES