TIDAK terasa kini umat Islam tengah memasuki bulan Rajab. Itu artinya kini umat Islam tinggal menghitung puluhan hari saja untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Di bulan rajab ini sudah tidak asing lagi berkeliaran pesan singkat ataupun artikel-artikel di media sosial yang menganjurkan untuk puasa pada hari tertentu di bulan Rajab. Lalu, benarkah puasa di hari tertentu tersebut ada tuntunannya dari Rasulullah?
Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya, “Diketahui bahwa di bulan Rajab dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Apakah puasa tersebut dilakukan di awal, di tengah ataukah di akhir.”
Jawaban dari para ulama yang duduk di komisi tersebut, “Yang tepat, tidaklah ada hadits yang membicarakan puasa khusus di bulan Rajab selain hadits yang dikeluarkan oleh An Nasa-i dan Abu Daud, hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dari hadits Usamah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah pernah melihatmu berpuasa yang lebih bersemangat dari bulan Sya’ban.”
Beliau bersabda, “Bulan Sya’ban adalah waktu saat manusia itu lalai, bulan tersebut terletak antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah saat amalan diangkat pada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karenanya, aku suka amalanku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Ahmad 5: 201, An Nasai dalam Al Mujtaba 4: 201, Ibnu Abi Syaibah (3: 103), Abu Ya’la, Ibnu Zanjawaih, Ibnu Abi ‘Ashim, Al Barudi, Sa’id bin Manshur sebagaimana disebutkan dalam Kanzul ‘Amal 8: 655).
Memperbanyak puasa pada bulan Rajab tentulah dibolehkan. Hanya saja puasa yang dianjurkan adalah seperti puasa ayyamul bidh, daud dan puasa senin-kami. Untuk puasa di hari dan tanggal tertentu sendiri tidak dianjurkan. []