RIYADH—Jumat (19/10/2018), Jaksa dari Kerajaan Arab Saudi mengatakan, penyelidikan menunjukkan bahwa kematian wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi adalah hasil dari perkelahian fisik di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 lalu.
Pihak Kerajaan pun merilis 18 tersangka yang terlibat dalam kasus hilangnya nyawa wartawan asal Saudi yang telah setahun menetap di Amerika Serikat tersebut. 18 tersangka yang dimaksud kini telah ditahan.
BACA JUGA: Raja Salman dan Pangeran Mohammad Nyatakan Belasungkawa ke Keluarga Jamal Kashoggi
Menurut penyelidikan awal dari pihak Saudi, para terdakwa mencoba menyembunyikan kematian Khashoggi. Mereka memberi tahu otoritas Saudi di Riyadh bahwa Khashoggi telah “meninggalkan konsulat dengan aman” untuk melindungi diri mereka sendiri.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan Saudi ke dalam kematian Khashoggi menegaskan bahwa Maher Mutreb, seorang kolonel di intelijen Saudi, dipilih untuk operasi karena dia telah bekerja dengan Khashoggi di London.
Sumber yang sama yang akrab dengan penyelidikan mengungkapkan bahwa seorang sopir konsulat Saudi menjadi salah satu tersangka dalam kasus kematian Khashoggi. Dia berperan sebagai pengantar mayat Khashoggi ke “kolabolator lokal.”
Kasus ini juga menjerat penasihat istana raja, Saud al-Qahtani dan wakil kepala intelijen Ahmed al-Assiri. Mereka berdua langsung dipecat dari jabatannya.
BACA JUGA: Potongan Mayat Jamal Khashoggi Dibawa ke Saudi?
Lebih lanjut, Raja Salman memerintahkan restrukturisasi komando badan intelijen umum di bawah pengawasan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Sumber resmi yang dikutip Saudi Press Agency menegaskan bahwa Arab Saudi siap mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengklarifikasi fakta kasus Khashoggi. Mereka juga menjamin, semua pihak yang terlibat akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. []
SUMBER: SAUDI PRESS AGENCY | AL ARABIYA