INGGRIS—Harga minyak mentah Brent dilaporkan telah melonjak di atas 56 dolar per barel. Diduga kuat kenaikan ini terjadi setelah AS meluncurkan 60 rudal tomahawk ke Suriah, BBC melaporkan.
Dilansir bmmagazine pada Jumat (7/4/2017), Suriah telah membatasi produksi minyaknya akibat kondisi negara yang kembali memanas. Namun negara-negara Timur Tengah dan aliansi produsen minyak besar makin khawatir, mengingat konflik yang terjadi di Suriah akan menyebar dan dapat mengganggu distribusi minyak mentah.
Pasar Eropa menunjukkan sedikit penurunan yang dibuktikan dengan angka di Bursa Saham FTSE 100 London yang menurun.
Aset lainnya yang dipandang sebagai ‘penyelamat’ di masa-masa sulit saat ini adalah emas. Harga emas dilaporkan naik 1,25 persen pada 1.253,75 per ons.
Nilai tukar dolar juga mengalami gangguan, dimana nilai tukar dolar melemah terhadap poundsterling dan yen, namun masih tinggi terhadap banyak mata uang lainnya.
Di pasar Asia, saham energi naik sebagai akibat dari serangan udara AS ke Suriah. Indeks Nikkei Jepang mengalami sedikit kenaikan.
Para analis mengatakan dampak pasar akibat serangan ini mungkin berumur pendek, karena AS mengatakan bahwa serangan ini hanya dilakukan sekali saja
“Itu adalah reaksi spontan karena pasar mulai merangkak sedikit naik, karena tampaknya tidak akan ada lagi serangan AS untuk kedua kalinya,” ujar Christoffer Moltke-Leth dari Pasar Saxo Capital di Singapura. []