PALESTINA–Pemerintah Palestina menolak bantuan medis dari Uni Emirat Arab (UEA) yang diangkut dengan pesawat yang melalui Israel.
“Otoritas UEA tidak berkoordinasi dengan Negara Palestina sebelum mengirim bantuan. Palestina menolak menjadi jembatan (bagi negara-negara Arab) yang hendak menormalisasi hubungan dengan Israel,” ungkap sumber pemerintah Palestina, seperti dilansir dari Middle East Monitor.
BACA JUGA: Kemenlu Serukan untuk Tidak Mempolitisasi Bantuan pada Jutaan Pengungsi Palestina
Mereka menyatakan setiap bantuan yang hendak dikirim ke rakyat Palestina harus dikoordinasikan dengan Otoritas Palestina terlebih dulu, bukan melalui Israel.
“Mengirim mereka langsung ke Israel merupakan selubung untuk normalisasi,” ungkap sumber itu.
Sebelumnya, UEA mengirimkan bantuan untuk penanganan Covid-19 bagi Palestina melalui Israel. Penerbangan yang difasilitasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menggunakan pesawat Etihad Airways yang terbang untuk pertama kalinya dari UEA ke Tel Aviv.
“Etihad Airways mengoperasikan penerbangan kargo kemanusiaan khusus dari Abu Dhabi ke Tel Aviv pada 19 Mei untuk menyediakan pasokan medis ke Palestina,” ujar juru bicara Etihad.
BACA JUGA: 10 Hari Terakhir Ramadhan, Gaza Tetap Terapkan Prosedur Covid-19
Sebagaimana dilansir dari Reuters, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan satu pun negara di Teluk Arab. Penerbangan komersial antara Israel dan UEA juga tidak pernah terjadi sebelumnya.
Menurut pernyataan dari salah satu Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah (UNESCO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakomodir pasukan medis mendesak dari UEA untuk menekan penyebaran virus di Palestina.
“Bantuan tersebut termasuk alat pelindung diri (APD) dan peralatan medis. Terutama, sepuluh ventilator yang sangat dibutuhkan,” bunyi pernyataan tersebut. []
SUMBER: MEMO