MALAYSIA—Gabungan ormas Islam Malaysia dikabarkan telah mengirim memorandum kepada surat kabar berbahasa Cina pada Jumat (14/4/2017) atas karikatur yang dimuat pekan lalu. Kelompok Muslim ini menganggap karikatur yang dimuat telah menyinggung perasaan umat Muslim, NST melaporkan.
Ormas yang terdiri Jaringan Muslim Pulau Pinang (JMPP) dan Gabungan Perwakilan Pulau Pinang Melayu (GPEM) bertemu dengan perwakilan harian Nanyang Siang Pau Penang, Beh Sok Hooi untuk menyerahkan memorandum tersebut.
Ketua JMPP, Mohamed Hafiz Mohamed Nordin menuntut harian Nanyang Siang Pau Penang untuk meminta maaf kepada umat Muslim. Mohamed Hafiz juga mendesak Kementerian Dalam Negeri Malaysia untuk mengambil tindakan tegas terhadap harian tersebut.
“Permintaan maaf adalah ketika seseorang melakukan sesuatu yang tidak sengaja dan mereka benar-benar menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Namun untuk Nanyang Siang Pau, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan mereka melakukannya dengan maksud untuk menyakiti perasaan orang,” kata Hafiz.
Mohamed Hafiz juga mengatakan bahwa sebagai sebuah surat kabar, perusahaan seharusnya lebih profesional dan dapat mempertanggungjawabkan setiap publikasinya.
“Mereka tahu bahwa segala sesuatu yang dicetak di koran akan memengaruhi para pembacanya, mereka harus bertanggung jawab atas hasil publikasi mereka,” katanya.
Mohammed Hafiz menyatakan bahwa setelah 60 tahun merdeka, non-Muslim di Malaysia seolah telah berubah. Dalam arti mereka tampaknya sengaja mengajak ‘perang’ dengan umat Muslim.
“Mereka melakukan ini dengan sengaja, mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Muslim adalah ‘ekstrimis’ jika kita bereaksi terhadap apa yang telah mereka lakukan. Namun kami umat Islam tidak akan jatuh pada perangkap mereka,” kata Hafiz. Ia menambahkan bahwa Muslim di Malaysia cinta damai dan sangat sabar. []