ARAB SAUDI—Lembaga Keagamaan Saudi dilaporkan telah menolak usulan untuk membuka kembali bioskop.
“Bioskop tak jarang menyiarkan film seronok, tak bermoral, ateis atau busuk. Tidak ada kebaikan yang bisa diambil dari hiburan ini. Dengan hadirnya bioskop, sama artinya dengan mengundang bercampurnya pria dan wanita,” kata Mufti Besar Syeikh Abdulaziz al-Sheikh, pada program televisi mingguannya, The Guardian melaporkan pada Sabtu (21/1/2017).
Bioskop dianggap ilegal sejak 1980-an, namun rencana untuk menghadirkan kembali bioskop telah lama diperdebatkan. Pejabat Urusan Hiburan, Amr al-Madani, menganggap dibukanya bioskop sebagai bagian dari Visi 2030 Pemerintah Saudi untuk reformasi budaya dan ekonomi.
“Saya berharap pejabat yang bertanggung jawab dari Lembaga Urusan Hiburan dapat mengubahnya dari buruk menjadi baik dan tidak membuka pintu kejahatan,” tambah Syeikh Abdulaziz.
Visi 2030 diluncurkan tahun 2016 oleh Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdulaziz. Fokus Visi 2030 adalah pengurangan pengangguran dari 11,6 persen menjadi 7 persen dan meningkatkan kontribusi sektor swasta untuk ekonomi dari 40 persen menjadi 65 persen. []