MASA pandemi membuat orang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, sebagai manusia, kita tidak boleh putus asa.
Kesulitan tak hanya dialami oleh kita yang hidup di masa sekarang. Orang-orang terdahulu bahkan para Nabi pun pernah mengalaminya. Maka, ada baiknya kita mengingat kisah mereka untuk mendapatakan ibrah dan penguat diri agar mampu menghadapi segala kesulitan yang terjadi.
Tahukah Anda tentang kisah Nabi Yunus? Dia adalah nabi yang dijuluki Dzun Nuun.
BACA JUGA: Doa Nabi Yunus, Ini Dia
Nuun itu bermakna ikan. Dia dijuluki Dzun Nuun karena pernah ditelan oleh ikan dan bertahan hidup selama beberapa waktu di dalam perut ikan. Terbayang kan bagaimana kesulitan Nabi Yunus ketika hidup dalam perut ikan dan betapa sulitnya beliau untuk keluar dari perut ikan agar bisa kembali menghirup udara bebas?
Namun, Nabi Yunus selalu berserah kepada Allah. Inilah doa yang beliau panjatkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin.”
“Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim.”
Mustajabnya doa Nabi Yunus tersebut pernah disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW:
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin.” (Ya Allah, Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan aku termasuk golongan orang yang zalim). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505)
Doa ini juga disebutkan dalam Alquran:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiya’: 87-88)
BACA JUGA: Doa Nabi Musa
Doa Nabi Yunus diijabah karena dalam doa beliau tersebut terdapat pengakuan pada ketauhidan Allah ‘azza wa jalla dan pengakuan terhadap setiap dosa, kesalahan dan kezholiman yang diperbuat diri sendiri.
Intinya dalam do’a Dzun Nuun ini ada tiga keistimewaan:
- Pengakuan tauhid.
- Pengakuan akan kekurangan diri.
- Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah
Sudah sepatutnya bagi setiap hamba yang mengalami kegelisahan dan kesulitan untuk senantiasa mengucapkan doa ini. Niscaya Allah pun akan mudah mengijabahi doanya. []
SYMBER: RUMAYSHO