BAIK dan buruk adalah dua kata yang sering kita gunakan untuk menilai berbagai hal. Singkatnya, sesuatu dikatakan baik jika memiliki manfaat, dan buruk jika tidak memberikan manfaat. Entah untuk diri sendiri maupun orang lain. Lantas, tahukah Anda organ tubuh manusia yang dianggap terbaik dan terburuk?
Suatu hari, majikan dari Luqman Al-hakim memanggilnya, ia pun berkata, “Wahai Luqman, potonglah seekor kambing dan bawakan kepadaku ia potong daging terbaik darinya.”
Luqman menuruti perintah majikannya. Ia potong seekor kambing kemudian ia datang dengan membawa hati dan lidah kambing itu.
Kemudian si majikan kembali menyuruhnya untuk menyembelih satu ekor lagi dan membawa dua potong daging yang paling buruk.
Luqman kembali menyembelih kambing dan membawakan dua daging yang sama kepada majikannya, hati dan lidah. Lalu si majikan bertanya tentang keanehan ini, Luqman pun menjawab, “Hati dan lidah adalah organ terbaik jika keduanya digunakan dengan baik. Dan keduanya bisa saja menjadi organ terburuk jika digunakan untuk keburukan.”
Begitupun dalam banyak riwayat, Rasulullah ﷺ sering menekankan untuk menjaga lisan. Meskipun lidah adalah anggota tubuh yang kecil, namun organ ini adalah penentu keselamatan seseorang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,” (QS. Al-Baqarah 83).
Itulah mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan dua telinga dan satu lidah. Hal ini agar manusia lebih banyak mendengar daripada berbicara. Karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam berbicara. Kita tahu, setiap yang terucap pasti ada pertanggung jawabannya.
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat),” (QS. Qaf :18). []
SatuMedia