GAZA-Dua bayi Palestina dilaporkan meninggal pada hari Senin (11/3/2024) karena kekurangan gizi dan kurangnya pasokan medis di Jalur Gaza utara pada hari pertama bulan suci Ramadhan, sehingga jumlah korban tewas akibat kelaparan di Jalur Gaza menjadi 27 orang.
Dokter anak Palestina, Samer Lubbad, memperingatkan bahwa kekurangan makanan dan pasokan medis yang terus berlanjut akan menyebabkan kematian banyak anak di Jalur Gaza karena kekurangan gizi.
BACA JUGA: Muhammadiyah Kecam Polisi Israel Pukuli Warga Palestina Tarawih di Al-Aqsa
“Kedua bayi tersebut meninggal karena tentara pendudukan Israel menolak mengizinkan makanan dan pasokan medis masuk ke Gaza utara,” katanya kepada kantor berita Anadolu.
Dokter Palestina tersebut menambahkan bahwa malnutrisi terjadi sebagai akibat dari kurangnya sumber makanan untuk anak-anak, seperti susu formula untuk bayi prematur dan bayi baru lahir.
Dia memperingatkan bahwa semakin banyak anak-anak yang berisiko meninggal akibat kekurangan gizi akibat blokade yang terus dilakukan Israel terhadap wilayah tersebut.
BACA JUGA: Fenomena Rakyat Palestina
Dokter Palestina itu mengimbau Palang Merah dan organisasi internasional untuk segera turun tangan menyediakan makanan dan pasokan medis kepada warga Gaza utara.
Dengan demikian, jumlah korban gizi buruk dan dehidrasi di Jalur Gaza menjadi 27 orang. []
SUMBER: PALESTINIAN INFORMATION CENTER