ADA beberapa hal yang harus dingat ketika seorang Muslim sakit.
Al-Imam Ibnu Abi Dunya Rahimahullah pernah mengatakan:
“Mereka dulu (orang-orang shalih terdahulu) berharap mendapat demam satu malam.” (Dinukil dari kitab al-Mu’min Baina ash-Shihati wa al-Maradhi, diterjemahkan dengan judul Indahnya Sakit & Nikmatnya Sehat, hlm. 36)
Karena mereka bisa melihat isi, tidak hanya melihat bungkus. Mereka mengetahui hikmah dan sisi lain dari satu penyakit yang menimpa seorang manusia.
BACA JUGA: 4 Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit
1- Hal yang Harus Diingat ketika Seorang Muslim Sakit: Berobat dengan cara-cara yang sunnah atau mubah dan tidak bertentangan dengan syariat
Diriwayatkan dari Abud Darda` ra secara marfu’:
إِنَّ اللهَ خَلَقَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.” (HR. Ad-Daulabi. Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan sanad hadits ini hasan. Lihat Ash-Shahihah no. 1633)
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi ﷺ bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللهُ مِنْ دَاءٍ إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ
“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun melainkan Allah turunkan pula obat baginya. Telah mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang tidak tahu tidak akan mengetahuinya.” (HR. Al-Bukhari. Diriwayatkan juga oleh Al-Imam Muslim dari Jabir radhiyallahu ‘anhu)
2- Hal yang Harus Diingat ketika Seorang Muslim Sakit: Bila sakitnya bertambah parah atau tidak kunjung sembuh, tidak diperbolehkan mengharapkan kematian
Dari Anas ra dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْراً لِي
BACA JUGA: Sebuah Renungan tentang Sakit
“Janganlah salah seorang kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya dia berdoa:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْراً لِي
‘Ya Allah, hidupkanlah aku bila kehidupan itu adalah kebaikan bagiku dan wafatkanlah aku bila kematian itu adalah kebaikan bagiku’.” (Muttafaqun ‘alaih) []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAM