INGGRIS—Amerika Serikat (AS) telah resmi mengundurkan diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) pada Selasa (19/6/2018). AS keluar seraya menuding dewan “Munafik dan bias” terhadap sekutu AS, Israel.
Menurut AS, Dewan Hak Asasi Manusia PBB adalah “organisasi munafik dan hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri, yang telah mencoreng hak asasi manusia,” kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
Langkah AS untuk keluar dari dewan HAM PBB ini disesalkan beberapa negara seperti Inggris dan Jerman.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan, negaranya “ingin menyaksikan reformasi UNHRC, namun tetap berkomitmen untuk memperkokoh Dewan dari dalam.”
Johnson juga menegaskan kembali dukungan Inggris untuk UNHRC.
“Ini adalah alat terbaik bagi komunitas internasional untuk mengatasi impunitas di seluruh dunia dan untuk mencapai tujuan-tujuan internasional kami. Oleh karena itu, kami akan terus mendukung dan memperjuangkannya,” tegas dia.
Sementara itu, Jerman juga telah menyuarakan “kekecewaan mendalam” atas keputusan AS tersebut, dan menekankan bahwa Berlin akan terus mendukung aktivitas dewan.
“Bagi kami, UNHRC adalah forum antarpemerintah pusat untuk menangani masalah hak asasi manusia dan komponen penting dari tatanan internasional,” kata Baerbel Kofler, komisaris pemerintah federal untuk kebijakan hak asasi manusia dalam sebuah pernyataan.
Kofler juga menegaskan bahwa keputusan AS tidak akan membantu mengatasi masalah-masalah PBB.
“Kita harus memperbaiki kinerja Dewan Hak Asasi Manusia dari dalam, bukan dari luar,” kata dia lagi.
AS menarik diri setelah melakukan diskusi panjang dengan anggota PBB di New York dan Jenewa.
Sejak 30 Maret, sedikitnya 118 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di timur Jalur Gaza selama demonstrasi menentang blokade Israel dan keputusan pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. []
SUMBER: ANADOLU