TEL AVIV—Dua perwira militer Israel yang beretnis Druze, Kapten Amir Jamal dan Deputi Komandan Shady Zidan, mundur dari Israeli Defense Forces (IDF). Langkah mereka diduga dipicu oleh disahkannya UU Negara Bangsa Yahudi oleh pemerintah Israel pada 19 Juli 2018.
Dokumen itu secara eksklusif mendefinisikan Israel sebagai ‘negara bangsa Yahudi’ serta berisi klausul yang secara simbolik menegasikan status etnis non-Yahudi sebagai warga negara kelas dua.
BACA JUGA: UU Negara Yahudi Picu Kecaman Antarkelompok di Israel
Undang-Undang “negara bangsa Yahudi” juga menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa resmi “dengan status khusus” dan mengatakan akan memajukan pemukiman Yahudi sebagai kepentingan nasional.
“Saya, dua saudara laki-laki saya, dan ayah saya, telah melayani negara ini dengan dedikasi, tujuan dan cinta tanah air. Pada akhirnya, apa yang kami dapatkan, kami adalah warga negara kelas dua,” tulis Kapten Amir Jamal, perwira yang beretnis Druze tersebut, di halaman Facebook-nya dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Terus melayani negara? Saya tidak ingin melanjutkannya dan saya yakin bahwa ratusan orang lagi akan berhenti melayani negata dan akan diberhentikan dari tentara setelah keputusan Anda, Netanyahu, dan pemerintah Anda,” lanjutnya.
“Setelah berpikir panjang, saya memutuskan untuk meninggalkan tentara (IDF) dan tidak melanjutkan melayani negara, sebuah negara dengan pemerintah yang hanya mengambil (manfaat warganya) tanpa memberikan kembali (balas jasa),” ia menyimpulkan dalam postingnya yang sejak itu telah dihapus dari Facebook.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), setelah bertemu dengan komandannya Jamal diskors selama 14 hari akibat memposting tulisan tersebut.
Langkah Kapten Jamal diikuti oleh Deputi Komandan Shady Zidan, seorang etnis Druze yang jadi pemimpin salah satu batalion tempur IDF.
“Saya bukan seorang politikus dan bukan orang yang peduli tentang itu. Tetapi saya adalah warga negara seperti yang lainnya dan saya berkorban di atas segalanya dan seterusnya untuk negara. Tapi pada akhirnya saya adalah warga negara kelas dua? Jadi tidak, terima kasih,” tulis Zidan di Facebook.
BACA JUGA: Knesset Setujui RUU yang Nyatakan Israel Adalah Negara Yahudi
“Saya tidak siap untuk menjadi bagian dari ini, dan begitu juga saya bergabung dengan perjuangan ini dan saya telah memutuskan untuk berhenti melayani negara ini. Terima kasih Israel!” []
SUMBER: THE JERUSALEM POST