“SESUNGGUHNYA Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan I’tikaf sepuluh akhir Ramadan. Lalu beliau safar sehingga tidak i’tikaf. Maka pada tahun berikutnya beliau i’tikaf dua puluh hari.” (Fathul Bari)
Berikut adalah 20 poin tentang itikaf, yaitu ibadah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah:
Definisi dan Hukum
1- Pengertian Itikaf: Berdiam diri di masjid dalam rangka ibadah kepada Allah dengan niat khusus.
2- Hukum Itikaf: Sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), terutama di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
3- Dalil Itikaf: Diperintahkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 187) dan dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.
4- Waktu Terbaik: Sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya malam Lailatul Qadar.
5- Jenis Itikaf: Bisa sunnah (dilakukan secara sukarela) atau wajib (karena nazar).
BACA JUGA: Kerugian Jika Tidak Itikaf di Bulan Ramadhan
Syarat dan Rukun Itikaf
6- Niat: Wajib berniat ikhlas karena Allah.
7- Tempat Itikaf: Dilakukan di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.
8- Orang yang Beritikaf: Muslim, berakal, suci dari hadas besar (tidak dalam keadaan junub, haid, atau nifas).
9- Durasi Itikaf: Bisa lama atau sebentar, namun yang ideal minimal sehari semalam.
10- Meninggalkan Masjid: Tidak boleh keluar kecuali ada kebutuhan mendesak, seperti buang hajat, makan jika tidak tersedia di masjid, atau keadaan darurat.
Amalan Saat Itikaf
11- Memperbanyak Ibadah: Seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, dan tafakur.
12-Menghindari Hal Sia-sia: Tidak boleh bergosip, berbicara hal duniawi yang tidak bermanfaat, atau bermain-main.
13- Memperbanyak Istighfar: Memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat.
14- Shalat Malam: Menghidupkan malam dengan qiyamul lail atau tahajud.
15-Mencari Lailatul Qadar: Malam yang lebih baik daripada seribu bulan, biasanya jatuh pada malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan.
BACA JUGA: Hukum Perempuan Itikaf di Masjid
Hal yang Membatalkan Itikaf
16- Keluar Masjid Tanpa Keperluan Syari’i: Jika keluar tanpa alasan yang dibolehkan, itikaf batal.
17- Melakukan Hubungan Suami Istri: Dilarang selama itikaf karena membatalkan ibadah ini.
18- Hilangnya Syarat Itikaf: Seperti haid bagi wanita atau terkena hadas besar tanpa segera bersuci.
19- Meninggalkan Ibadah dan Niat: Jika itikaf hanya sekadar tinggal di masjid tanpa niat dan ibadah, maka tidak sah.
20- Murtad: Keluar dari Islam membatalkan semua ibadah termasuk itikaf.
Semoga poin-poin ini bermanfaat untuk memahami itikaf dengan lebih baik! []