TERKADANG banyak orang yang menginginkan kehidupan bahagia yang serba praktis lagi mewah. Tak jarang, untuk mendapatkan keinginan itu banyak di antara mereka yang rela mengorbankan apapun demi mendapatkan semua itu. Bukan hanya waktu senggangnya saja, tapi juga orang lain yang ada di sekutarnya seperti sahabat, teman sekantor, bahkan keluarga tak diperhatikan olehnya.
Benarkah kehidupan bahagia itu harus seperti itu? Benarkah untuk bahagia dalam hidup ini harus membeli atau memliki barang-barang yang mewah lagi mahal? Atau bagaimana?
Sudah sering pastinya kita mendengar anjuran dan nasihat untuk selalu mensyukuri semua hal yang kita punya. Makin banyak bersyukur makin bahagialah kita. Hidup sederhana pun bisa membuat kita tetap bahagia. Asalkan kita tak selalu termakan ego apalagi gengsi belaka.
Yaps, sebenarnya apa yang kita butuhkan adalah hal-hal yang sederhana lho. Artinya jika segala kebutuhan kita sudah terpenuhi maka kita harus bersyukur dan merasa bahagia. Tak perlu berlebihan, asal semuanya cukup untuk membuat kita menjalani hari dengan baik. Cuma masalahnya karena gengsi, terkadang kita membuat hidup kita berat sendiri. Kita jadi menuntut banyak hal, sampai akhirnya kita tak pernah merasa puas dengan semua yang kita punya.
Dengan semua gengsi itu, tak jarang kita jadi lupa akan prioritas hidup kita yang sebenarnya. Banyak hal, target, dan prioritas penting yang terlewat. Itu semua karena kita terlalu mementingkan diri sendiri. Terlalu mendahulukan ego dan gengsi ingin melakukan hal yang sebenarnya belum terlalu penting untuk hidup kita. Seperti beli tas mahal hingga puluhan juta hanya karena tak mau dianggap dipandang rendah oleh teman kita. Padahal sebenarnya yang kita butuhkan hanyalah benda yang fungsinya memang kita butuhkan. Akibatnya, pengeluaran bisa jadi tak terduga dan prioritas untuk membayar biaya sekolah anak misalnya jadi terbengkalai.
Artinya menuruti gengsi itu tak akan pernah ada habisnya. Sesuatu yang wajar dan alamiah memang saat seseorang ingin jadi lebih baik dan lebih unggul dari lainnya. Dan seringkali karena gengsi tak mau kalah dengan orang lain, kita jadi memaksakan diri melakukan sesuatu yang di luar batas kita. Hal itu pun tak akan langsung berhenti begitu saja. Kita jadi tak mau kalah dengan orang lain. Selalu saja ingin mengungguli orang lain meski sebenarnya kapasitas kita masih belum mumpuni.
Sebab, tahukah kita bahwa justru dengan menuruti gengsi itu cenderung membuat kita lupa diri lho. Karena hanya ingin meniru orang lain atau tak mau kalah dengan orang lain, kita jadi mengorbankan banyak hal. kita jadi lupa diri. Lebih memilih untuk memakai topeng agar mendapat pujian daripada jadi diri sendiri. Semakin lama dibiarkan, rasa gengsi itu bisa menguasai hidup kita seutuhnya. Menelan hidup kita bulat-bulat. Hanya karena ingin terlihat keren, kita menghalalkan segala cara untuk membeli barang-barang mewah misalnya. Padahal itu nantinya akan jadi masalah yang makin besar dan tak berkesudahan sehingga jadi bencana.
Kesimpulannya, untuk menjalani kehidupan yang bahagia itu kita tidak membutuhkan sesuatu yang mahal harganya, tapi bisa kita lakukan dengan sesuatu yang sedehana yaitu selalu bersyukur dengan apa yang ada.
Yuk, mulai sekarang kita lebih bijak lagi dalam menjalani kehidupan. Ubah mindset kita bahwa bahagia itu tak hanya memiliki sestau yang mahal harganya tapi cukup dengan rasa syukur dengan apa yang sudah dipunya. Semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depannya. []
Sumber: Vemale.com