ALQURAN adalah mukjizat dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Orisinalitas dan kemurnian Alquran terjaga sepanjang masa. Kitab suci umat Islam ini merupakan pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat manusia agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk membaca dan mengamalkan ajaran yang terdapat dalam kitab suci ini. Membaca Alquran ini bernilai ibadah. Namun, ada tata cara khusus dalam membaca kitab suci ini.
Tata cara membaca Alquran terangkum dalam ilmu tajwid. Selain itu ada pula beberapa qiraat yang dikenal dalam membaca Alquran (tilawah). Qiraat juga langgam membaca Alquran ini merujuk pada bacaan Rasulullah SAW yang diamalkan oleh para Sahabat, ulama dan Tabi’in hingga sampai pada umat Islam di masa kini.
BACA JUGA: Ini Pesan Nabi kepada Muslim yang Kesulitan Membaca Alquran
Lalu, bagaimana cara Rasulullah SAW membaca Alquran?
Cara Rasulullah SAW membaca Alquran tentunya dijelaskan dalam hadits. Beberapa diantaranya terkumpul dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam at-Tirmidzi dan Riyadhus Solihin susunan Imam an-Nawawi.
Berikut ini cara Rasulullah SAW membaca Alquran sebagaimana dijelaskan dalam kedua kitab tersebut:
1 Jelas
Rasulullah membaca Alquran dengan pengucapan yang sangat jelas dan terang, kata per kata, kalimat per kalimat. Dengan demikian, tidak ada satu kata pun yang terlewat atau terdengar samar ketika Rasulullah membaca kitab suci Allah yang terakhir tersebut.
عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ أَنَّهُ سَأَلَ أُمَّ سَلَمَةَ عَنْ قِرَاءَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هِيَ تَنْعَتُ قِرَاءَةً مُفَسَّرَةً حَرْفًا حَرْفًا
“Ya`la bin Mamlak RA bertanya kepada Ummu Salamah tentang cara Rasulullah SAW membaca Alquran. Lalu, Ummu Salamah menjelaskan bahwa Rasulullah membaca Alquran dengan jelas, perkataan demi perkataan. (Diriwayatkan Abu Dawud, at-Turmudzi, dan Nasa’i).
2 Sesuai hukum Tajwid
Ilmu tajwid memang terbilang baru. Namun, ilmu tajwid yang diajarkan hingga saat ini merupakan ilmu yang dikembangkan para ulama tentang bagaimana Rasulullah SAW dan generasi awal Islam membaca Alquran.
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ: قُلْتُ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ كَيْفَ كَانَ قِرَاءَةُ رَسُولِ اللَّهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَدًّا
“Seorang sahabat Nabi SAW, Qatadah bin Nu’man berkata, ‘Aku bertanya kepada Anas bin Malik: ‘Bagaimanakah cara Rasulullah SAW membaca AlQuran?’ Anas menjawab, ‘Rasulullah memanjangkan bacaan (sesuai dengan hukum tajwid).” (HR Bukhari, Abu Daud, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Nasa’i, dan Ahmad)
3 Per ayat
Rasulullah tidak memaksa untuk membaca terus atau menerobos bacaan satu ayat dengan yang ayat yang lainnya. Beliau SAW memotong bacaan pada setiap ayat, sebagaimana hadits riwayat Ummu Salamah:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْطَعُ قِرَاءَتَهُ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ثُمَّ يَقِفُ ثُمَّ يَقُولُ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ثُمَّ يَقِفُ
“DariUmmu Salamah, dia berkata: “Rasulullah memotong bacaannya ayat per ayat. Beliau membaca ayat ‘Alhamdulillah raabil alamin’, lalu berhenti. Kemudian beliau membaca ‘Arrahmanirrahim’, lalu berhenti lagi.”
BACA JUGA: 8 Prinsip tentang Alquran yang Seharusnya Diterapkan dalam Kehidupan Kita
4 Kadang pelan, kadang keras
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَيْسٍ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ قِرَاءَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسِرُّ بِالْقِرَاءَةِ أَمْ يَجْهَرُ
“Abdullah bin Abi Qais suatu ketika bertanya kepada Sayyidah Aisyah tentang bagaimana cara Rasulullah membaca Alquran. Lalu Sayyidah Aisyah menjawab bahwa terkadang Rasulullah membaca Alquran dengan suara lantang dan terkadang dengan suara lirih.”
Pada saat Fathu Makkah misalnya, sambil menunggangi untanya Rasulullah SAW membaca Surat Al-Fath dengan suara yang lantang dan menggema sampai orang-orang yang ada di sekitarnya mendengar bacaan Rasulullah SAW itu. Hal ini disaksikan Abdullah bin Mughaffal dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad.
5 Indah dan merdu
Cara membaca Alquran Rasulullah yang terakhir ini disaksikan al-Bara’ bin Azib sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
عن البراء بن عازب –رضي الله عنه- أنه سمع النبي عليه الصلاة والسلام يقرأ في العشاء: ﴿والتين والزيتون﴾ ، فما سمع أحداً أحسن صوتاً منه
“Pada saat itu, al-Bara’ sedang sholat Isya bersama Rasulullah. Al-Bara’ takjub dengan suara merdu Rasulullah ketika membaca surat At-Tin. “Aku belum pernah mendengar seorang pun yang suaranya lebih merdu dari suara Baginda,” kata al-Bara’.
Selain itu, Abdullah bin Mughaffal juga berkata, ”Aku melihat Nabi SAW duduk di atas tunggangannya pada Hari Pembebasan Makkah (Fathu Makkah) sambil membaca:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا. لِّيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
“Sesungguhnya Kami telah membuka bagi perjuanganmu (wahai Muhammad) satu jalan kemenangan yang jelas nyata. Kemenangan yang dengan sebabnya Allah mengampunkan salah dan silapmu yang telah lalu dan yang terkemudian.“ Abdullah bin Mugahffal berkata: “Rasulullah membaca ayat ini dengan suara yang indah.” []
SUMBER: REPUBLIKA