RUSIA—Belum lama ini AS telah menciptakan Bom GBU-43 yang dijuluki ‘Ibu dari Semua Bom’ (MOAB). Bom ini telah diluncurkan ke wilayah Afganistan pada Kamis (13/4/2017). Kekuatan bom yang setara dengan sebelas ton TNT ini kabarnya telah menewaskan 36 orang yang AS anggap sebagai ‘musuh.’
Mengutip laporan RBTH, bom ini juga telah menghancurkan persediaan senjata dan teknologi militer serta beberapa terowongan bawah tanah rahasia. Presiden Donald Trump menyebut operasi Angkatan Bersenjata AS tersebut sangat sukses.
Namun tak banyak orang tahu, bahwa empat tahun setelah kelahiran MOAB, ternyata Rusia telah membuat bom tandingan sejenis yang ternyata empat kali lebih kuat daripada “sang ibu.”
Bom buatan Rusia ini pun diberi nama yang tak kalah spektakuler — ‘Bapak dari Semua Bom’ (FOAB). Bom ini telah diuji pada 11 September 2007, pada peringatan enam tahun tragedi 9/11. Militer Rusia mengatakan bom ini diciptakan untuk memerangi ‘terorisme.’
Rusia merespons pembuatan GBU-43 AS dengan bom yang dikenal sebagai Thermobaric Air Bomb (TAB). Kekuatan destruktif bom ini sebanding dengan hulu ledak nuklir. Namun, berkat ledakan thermobaric-nya, ledakan yang dihasilkan bom ini tidak meninggalkan awan radioaktif.
‘Bapak dari Semua Bom’ Rusia memiliki moncong khusus yang menciptakan dampak mematikan. “Aerosol” (yang berada di dalam moncong) berubah menjadi campuran zat yang bisa diledakkan oleh sekering. Bom ini menciptakan gelombang luar biasa, yang pada titik ledakan akan membentuk ruang hampa udara.
Menurut majalah The National Interest, ‘bapak dari semua bom’ Rusia ini memiliki kekuatan ledak empat kali lebih kuat dibandingkan ‘ibu dari semua bom’ ciptaan AS meskipun volumenya lebih kecil. Ledakan bom Rusia setara dengan 40 ton TNT, sedangkan ledakan “sang ibu” sama dengan sebelas ton TNT. Namun tetap saja kedua bom ini adalah ‘ancaman’ bagi kehidupan. []