PALESTINA — Sekitar 1.500 tawanan Palestina yang mendekam di penjara Israel, masih melanjutkan aksi mogok makan di hari kelima. Ditambah lagi aksi ini didukung penuh oleh rakyat Palestina.
Aksi mogok makan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Israel atas hak-hak warga Palestina yang terpasung dan aturan baru yang pelarangan pengacara untuk menjenguk para tahanan Palestina. Bahkan pihak keluarga pun dilarang berkunjung ke penjara. Seperti dilansir al-Ray, Jumat (21/4/2017) kemarin
Sejak aksi mogok makan ini berlanjut, pihak keamanan Israel mengirim pasukan khusus untuk mengawal aksi ini. Sejumlah senjata lengkap dengan tank yang baja dikerahkan untuk mengamankan penjara Israel.
Sejumlah anggota sayap kanan Partai Agama Nasional, yang dikenal dengan nama ‘Mafdal’ dalam bahasa Ibrani, memanggang makanan di depan penjara Ofer, tempat dimana sejumlah tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan.
Kelompok yang dibubarkan sebagai partai politik di tahun 2008 tersebut mengungkapkan, mereka hendak ”merayakan mogok makan” dan mematahkan tekad para tahanan yang melakukan aksi mogok makan.
Tahanan Palestina yang berada di penjara Israel mengumumkan melakukan aksi mogok makan pada minggu pagi bertepatan dengan Hari Tahanan Palestina, yang dimotori oleh pemimpin gerakan Fatah, Marwan Barghouthi, di bawah slogan ‘Kebebasan dan Kemuliaan’ untuk tahanan Palestina. Pada Selasa, tercatat jumlah 1.500 tahanan telah berpartisipasi dalam aksi ini.
Para pelaku aksi mogok makan mengadukan adanya penyiksaan, tindakan sewenang-wenang, dan tidak adanya perawatan medis terhadap para tahanan Palestina dalam wilayah otoritas Israel, serta tindakan Israel yang melakukan penahana administrasi–tanpa melalui proses pemeriksaan dan persidangan–yang mana hal ini hanya mungkin dilakuakan di bawah izin hukum internasional dalam kondisi yang sangat terbatas.
Berbagai organisasi Palestina merilis, otoritas Israel telah menangkap sekitar 1 juta warga palestina. []
Sumber:Sahabat AlAqsha