AMERIKA SERIKAT–Dilantik pada Kamis (20/1/2021), dalam beberapa jam saja, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, langsung bekerja membatalkan sejumlah kebijakan kunci presiden sebelumnya yakni Donald Trump. Termasuk pencabutan larangan masuknya imigran muslim.
“Tidak bisa membuang waktu jika menyangkut penanganan krisis yang kita hadapi,” cuit Biden dalam perjalanan menuju Gedung Putih menyusul pelantikannya.
Dikutip dari BBC (21/1/2021), Biden sedang menandatangani 15 perintah eksekutif yang ditujukan untuk meningkatkan tindakan pemerintah federal terkait krisis virus corona. Tindakan Biden lainnya adalah membatalkan kebijakan Trump soal perubahan iklim, imigrasi, dan hubungan rasial.
Presiden Biden “akan mengambil tindakan—tidak hanya membalikkan kerusakan terbesar yang dilakukan pemerintahan Trump—tapi juga mulai menggerakkan negara kami ke depan,” sebut pernyataan mengenai perintah eksekutif Biden.
BACA JUGA: Ini Daftar Nama 7 Muslim yang Masuk Nominasi di Kabinet Joe Biden
Lantas apa saja perintah eksekutif Biden tersebut?
Penanganan Covid-19
Biden memutuskan beragam perintah untuk menangani pandemi Covid-19, yang telah merenggut nyawa lebih dari 400.000 orang di AS. Perintah eksekutif presiden mencakup:
- Mengembalikan keanggotaan AS di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pakar virus, Dr Anthony Fauci, siap berpartisipasi mewakili AS dalam pertemuan dewan eksekutif internasional WHO yang berlangsung pekan ini.
Memusatkan penanganan Covid-19 secara nasional guna mengoordinasikan distribusi peralatan pelindung, vaksin, dan tes. - Mewajibkan pemakaian masker dan menjaga jarak di semua gedung federal.
- Menggelar ‘Tantangan memakai masker 100 hari’, yang meminta masyarakat memakai masker selama 100 hari.
Perubahan iklim
Terkait perubahan iklim, Biden hendak membatalkan sejumlah perintah kontroversial pendahulunya terkait kebijakan lingkugan dengan cara:
- Kembali bergabung dalam kesepakatan iklim Paris 2015 setelah Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut tahun lalu.
- Membatalkan Jalur Pipa Keystone XL yang kontroversial. Para pegiat lingkungan dan sejumlah penduduk asli Amerika telah memperjuangkan pembatalan jalur pipa itu selama lebih dari satu dekade.
Imigrasi
Terkait imigrasi, Presiden Biden telah berikrar untuk:
- Mencabut larangan Trump terhadap warga negara mayoritas Muslim untuk memasuki wilayah AS.
- Menghentikan pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko
BACA JUGA: Joe Biden Jadi Presiden AS, Apa Pengaruhnya bagi Palestina?
Selama tiga bulan terakhir, Joe Biden dan staf kepresidenannya telah merencanakan serangkaian tindakan pertama begitu dirinya menjabat presiden.
Presiden sebelumnya, yakni Donald Trump, telah menggunakan wewenang eksekutifnya secara luas guna memajukan sebagian besar agenda politiknya. Sehingga ketika Biden membatalkan keputusan-keputusan Trump, itu menjadi hal yang penting dan mendapat sorotan.
Secara khusus Biden menyasar sejumlah agenda Trump yang paling kontroversial. Pemerintahan Biden juga akan membekukan semua regulasi Trump yang dibuat pada menit-menit akhir, setelah terlebih dulu mengkajinya secara mendalam.
Perintah eksekutif adalah bagian yang (relatif) mudah. Untuk memunculkan kebijakan guna membuat perubahan yang bertahan lama dan tidak bisa begitu saja diubah oleh presiden-presiden mendatang, Biden harus bekerja sama dengan Kongres demi meloloskan undang-undang terkait bantuan pada masa pandemi, kewarganegaraan untuk migran tak berdokumen resmi, reformasi layanan kesehatan, serta perlindungan terhadap hak memilih.
BACA JUGA: Ini Janji Capres AS Joe Biden kepada Muslim
Untuk saat ini, Biden menolak mengambil keputusan eksekutif terkait pembatalan pinjaman mahasiswa serta mencabut larangan perdagangan era Trump atau menetapkan hukum pidana yang baru.
Biden kini punya kesempatan untuk mencapai sesuatu mengingat Partai Demokrat telah menguasai DPR dan Senat, meskipun dia harus melewati rintangan prosedur dari Partai Republik sekaligus menjaga barisan partainya sendiri. []
SUMBER: BBC