AUSTRIA—Guna mencegah meningkatnya Islamofobia di Austria, Presiden Austria meminta seluruh wanita untuk mengenakan jilbab. Hal ini dilakukan sebagai aksi solidaritas terhadap para Muslimah yang kerap menghadapi pelecehan.
“Ini adalah hak setiap wanita untuk selalu berpakaian seperti yang dia inginkan, itulah pendapat saya mengenai masalah ini,” ungkap Alexander Van der Bellen mengatakan kepada para murid sekolah, The Independent melaporkan pada Senin (2/5/2017).
“Dan bukan hanya bagi Muslimah yang biasa mengenakan jilbab. Jika Islamofobia marak, maka aksi dukungan ini akan terus berlanjut. Akan datang suatu hari dimana kita harus meminta semua wanita berjilbab karena ini berkaitan dengan Agama,” ungkap Bellen.
Van der Bellen, mantan pemimpin Partai Hijau sayap kiri Austria mengungkapkan hal tersebut saat menanggapi sebuah pertanyaan dari seorang siswi kepadanya. Siswi tersebut berpendapat bahwa larangan terhadap jilbab akan mengurangi penampilan wanita dan mengurangi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
Komentar Bellen ini telah dibuat pada Maret lalu namun kembali muncul setelah disiarkan di televisi Austria, di tengah perdebatan di negara tersebut dan di negara tetangga tentang larangan burqa.
Dalam sebuah pernyataan lainnya, Van der Bellen menambahkan bahwa perwakilan Muslim di Austria harus membuat “pernyataan yang lebih jelas” yang menekankan bahwa kekejaman tidak dapat dibenarkan dalam Islam.
Dia juga memperingatkan terhadap ‘rasisme dari sisi lain’, memberikan contoh seorang sopir taksi Muslim yang menolak untuk membawa orang Yahudi Ortodoks, juga tak bisa diterima.
Muslim Austria diperkirakan ada sekitar hampir 6 persen dari 8 juta penduduk negara itu. Di Wina, Islam adalah kelompok agama terbesar kedua, setelah Katolik Roma. []