IRAN—Pemerintah Iran dilaporkan terus mempertahankan dukungannya untuk rezim Assad, meski telah menimbulkan ribuan warga sipil tewas selama enam tahun terakhir, Arabnews melaporkan pada Selasa (2/5/2017).
Iran yang berhaluan Syiah dan sekutu Libanonnya Hizbullah adalah pendukung setia militer rezim Suriah yang paling penting setelah Rusia dalam perang melawan pejuang pembebasan Sunni.
“Kami akan mengirim pakar di semua bidang dan menawarkan semua bantuan yang kami miliki agar para pejuang Sunni bisa dilumpuhkan,” kata komandan pasukan elit Garda Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Pakpour, kepada kantor berita Fars.
“Mereka hadir di sana sekarang dan kami akan mengirimkan lebih banyak lagi tim ahli karena amat dibutuhkan,” tambah Pakpour.
Pakpour mengatakan bahwa para pasukan khusus ini termasuk pasukan pengawal, termasuk Satuan Pasukan Khusus Saberin, yang bekerja sama dengan pasukan operasi asing dari Satuan Pengawal Quds Force.
Kepala staf pasukan militer Suriah Jenderal Ali Abdullah Ayoub berada di Teheran untuk melakukan pembicaraan dengan Iran pada Selasa.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Suriah Hossein Dehghan Ayoub mengatakan bahwa “Suriah berhutang budi pada dukungan Iran,” lapor situs SepahNews Guard.
“Iran dan Suriah berjuang di front yang sama untuk menghapus ancaman mematikan dari kelompok ‘teroris’ dan memulihkan perdamaian dan keamanan ke wilayah tersebut,” tambah Dehghan.
Iran juga telah mengirim ribuan pejuang “sukarelawan” yang direkrut di antara warga negaranya sendiri dan juga masyarakat Syiah di negara tetangga Afghanistan dan Pakistan. []